Dilansir laman UMM, inovasi tersebut dibuat oleh Tim Program Kreativitas Mahasiswa-Riset Eksakta (PKM-RE) UMM, yang diketuai Wirayuda Ahmad Yoga Bimantara dari Fakultas Pertanian Peternakan, dengan dosen pembimbing Apriliana Devi Anggraini.
Kualitas telur biasanya mulai menurun setelah dua minggu karena rentan terkontaminasi bakteri berbahaya seperti E. coli dan Salmonella. Untuk mengatasinya, tim mahasiswa membuat lapisan antimikroba dari ekstrak daun mangga golek tua yang kaya flavonoid, dicampur dengan kitosan untuk menghasilkan cairan pelapis.
Proses pembuatannya cukup sederhana. Daun mangga diekstrak terlebih dahulu, lalu kandungan flavonoidnya dicek melalui Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan diperkuat dengan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR).
Setelah itu, kelima mahasiswa tersebut membuat tiga larutan pelapis dengan tingkat kekuatan atau konsentrasi yang berbeda-beda, mulai dari 6 persen, 6,25 persen, hingga 6,5 persen. Telur segar dicelupkan ke masing-masing larutan selama lima detik, kemudian disimpan selama 14 hari.
Hasil uji kualitas telur pada 26 Agustus menunjukkan bahwa lapisan pelindung ini terbukti efektif mempertahankan kualitas telur lebih lama.
Inovasi lapisan pelindung berbahan alami ini juga memiliki beberapa keunggulan. Salah satunya adalah tidak meninggalkan residu kimia berbahaya sehingga lebih aman dikonsumsi dan ramah lingkungan dibanding metode pengawetan lain, seperti natrium silikat atau kapur.
Tim peneliti juga mengemukakan bahwa biaya untuk membuat lapisan pelindung telur ini juga relatif terjangkau sehingga bisa diterapkan secara luas.
Keunggulan lainnya adalah lapisan pelindung dari daun mangga tersebut tidak akan mengubah rasa dan aroma asli telur. Dengan begitu, masyarakat bisa menikmati telur segar lebih lama tanpa khawatir menurunnya kualitas maupun rasa.
Lewat hasil inovasi ini, tim mahasiswa UMM berharap penelitian ini tidak hanya menjadi temuan akademis, tetapi juga memberi solusi nyata bagi masalah penyimpanan telur di rumah maupun industri.
“Kami berharap penelitian ini dapat bermanfaat langsung bagi masyarakat dan industri. Mengingat telur rentan terhadap kontaminasi mikroba, produk bio-coating kami menawarkan solusi yang aman dan sejalan dengan isu ramah lingkungan yang kini banyak diminati perusahaan,” pungkas Wira, dikutip dari laman UMM.
Reporter Salsha Okta Fairuz

2 weeks ago
9






































