Nairobi, Kenya (ANTARA) - Setidaknya 21 orang tewas dan lebih dari 30 orang hilang setelah tanah longsor melanda wilayah Elgeyo Marakwet Timur, Kenya, di Lembah Rift, menyusul hujan lebat, kata Menteri Dalam Negeri Kenya Kipchumba Murkomen, Sabtu malam (1/11).
Elgeyo Marakwet Timur terletak 320 kilometer (200 mil) di barat laut ibu kota negara, Nairobi.
Murkomen mengatakan 25 orang dengan luka serius telah diterbangkan ke Eldoret untuk mendapatkan perawatan medis khusus, sementara yang lainnya dengan luka ringan dirawat di sana.
"Kami telah mengonfirmasi hilangnya 21 orang dalam tragedi ini, sementara lebih dari 30 orang masih belum ditemukan sebagaimana dilaporkan oleh keluarga mereka," kata Murkomen.
"Misi pencarian dan penyelamatan dilanjutkan besok dengan tim dari militer dan polisi yang bergabung dengan organisasi lain dan masyarakat setempat dalam upaya tersebut," tambahnya.
Murkomen mengatakan persiapan sedang dilakukan untuk mengirimkan lebih banyak bantuan makanan dan non-makanan kepada keluarga yang terdampak, dengan helikopter militer dan polisi bersiaga untuk membantu transportasi.
"Saya mengimbau warga yang tinggal di dekat sungai musiman dan daerah yang mengalami longsor untuk pindah ke tempat yang lebih aman," kata Murkomen.
Pihak berwenang telah mengimbau warga di zona berisiko tinggi untuk mematuhi peringatan evakuasi sementara operasi penyelamatan terus berlanjut di Elgeyo Marakwet.
Hujan deras baru-baru ini telah menyebabkan banjir dan longsor di beberapa wilayah, menyebabkan ratusan orang mengungsi dan merusak infrastruktur utama.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Ledakan supermarket di Meksiko tewaskan 23 orang
Baca juga: Pakar Sudan dan China bahas upaya bersama majukan modernisasi
Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

3 weeks ago
18






































