Perusahaan industri manufaktur di China tengah mengalami peningkatan pendapatan paling besar dalam hampir dua tahun, seiring peningkatan produksi sementara penurunan harga pabrik mereda di tengah kampanye pemerintah untuk mengendalikan kelebihan kapasitas.
Angka tersebut menyusul lonjakan 20,4 persen pada Agustus, dan lebih baik dari perkiraan Bloomberg Economics untuk kenaikan sebesar 3,9 persen.
Selama 9 bulan pertama tahun ini, laba industri di China naik 3,2 persen, menurut data yang dirilis Senin oleh Biro Statistik Nasional. Perusahaan manufaktur mengalami pertumbuhan laba 9,9 persen sepanjang tahun ini, membantu mengimbangi penurunan dua digit untuk produksi pertambangan dan gas.
Ekspansi produksi yang lebih cepat menopang pendapatan pabrik dan tambang China, karena permintaan luar negeri tetap kuat meskipun ada tarif AS. Penurunan harga juga melambat dalam beberapa bulan terakhir. Pemerintah China bertindak untuk mengekang kelebihan kapasitas dan persaingan yang ketat.
Analis NBS Yu Weining mengatakan angka-angka tersebut merupakan bukti bahwa Chna telah menerapkan kebijakan makro yang lebih aktif dan menjanjikan, mengembangkan dan memperluas titik-titik pertumbuhan ekonomi baru.
“Kekuatan produksi baru yang berkualitas, termasuk manufaktur berteknologi tinggi dan industri manufaktur peralatan, tumbuh pesat,” ujar Yu. Ia seraya menambahkan bahwa pertumbuhan laba terus pulih, sebagian berkat efek statistik dari basis yang rendah tahun lalu.
Keuntungan industri mengalami penurunan tajam dalam empat bulan berturut-turut hingga November ketika pertumbuhan ekonomi mendingin dengan cepat, yang akhirnya memaksa para pembuat kebijakan untuk merespons dengan paket tindakan stimulus.
Memasuki bulan-bulan terakhir tahun ini, China menunjukkan tanda-tanda membaiknya momentum. Survei oleh Bank Rakyat China menunjukkan bahwa permintaan pinjaman dari perusahaan meningkat pada kuartal terakhir dan indikator kondisi bisnis sedikit meningkat.
Namun, meskipun indeks pesanan ekspor dalam jajak pendapat perusahaan yang terpisah meningkat dari tiga bulan sebelumnya, indeks pesanan domestik justru memburuk.
Goldman Sachs Group Inc menilai indeks harga pembelian dan harga penjualan bahan baku keduanya naik pada kuartal III tersebut menunjukkan upaya anti-involusi pemerintah.
Selain itu, survei PBOC lainnya menunjukkan prospek yang jauh lebih suram di kalangan rumah tangga, karena masyarakat menjadi lebih negatif terhadap lapangan kerja dan kurang berminat untuk mengkonsumsi. Bank sentral China itu mensurvei 20.000 deposan bank di 50 kota di seluruh negeri, sekitar 3.200 bank, dan lebih dari 5.000 perusahaan untuk survei tersebut.
Permintaan domestik tetap lemah karena investasi menyusut dan prospek pekerjaan tetap suram, menimbulkan keraguan apakah pening...

4 weeks ago
20






































