Kemenkum Kalbar Bahas Raperwal Toleransi Bermasyarakat Pontianak

3 weeks ago 11
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Rapat Pengharmonisasian, Pembulatan, dan Pemantapan Konsepsi Rancangan Peraturan Wali Kota Pontianak tentang Penyelenggaraan Toleransi Bermasyarakat. Foto: Dok. Kanwil Kemenkum Kalbar

H!Pontianak - Kantor Wilayah Kementerian Hukum Kalimantan Barat menyelenggarakan Rapat Pengharmonisasian, Pembulatan, dan Pemantapan Konsepsi Rancangan Peraturan Wali Kota Pontianak tentang Penyelenggaraan Toleransi Bermasyarakat. Kegiatan yang berlangsung di Ruang Rapat Yasonna H. Laoly tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum Kalimantan Barat, Jonny Pesta Simamora, serta melibatkan perangkat daerah Kota Pontianak dan sejumlah unsur terkait baik secara langsung maupun melalui Zoom Meeting, Senin, 3 November 2025.

Dalam rapat ini hadir PLH Kepala Divisi Peraturan Perundang-undangan dan Pembinaan Hukum Kanwil Kementerian Hukum Kalbar, Dini Nursilawati, perwakilan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Pontianak, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Pontianak, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Sosial, Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Pontianak serta Bagian Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Barat. Rapat juga diikuti oleh Tim Kerja II Harmonisasi Kanwil Kemenkum Kalbar.

Dalam sambutannya saat membuka rapat, Jonny menegaskan bahwa pengharmonisasian merupakan amanat Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2022 tentang perubahan atas Undang-Undang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Ia menilai Rancangan Peraturan Wali Kota Pontianak tentang Penyelenggaraan Toleransi Bermasyarakat memiliki urgensi strategis dalam kehidupan sosial masyarakat yang majemuk.

“Rancangan ini bukan hanya instrumen hukum, tetapi juga upaya memperkuat harmoni sosial, kerukunan antarumat beragama, serta penguatan nilai toleransi di tengah masyarakat perkotaan yang heterogen. Kami berharap aturan ini menjadi pedoman teknis bagi perangkat daerah, tokoh masyarakat, dan organisasi sosial dalam membangun kehidupan sosial yang rukun dan berlandaskan kearifan lokal Pontianak,” ujar Jonny.

Pemrakarsa rancangan menjelaskan bahwa berdasarkan pemetaan sejak tahun 2021, terdapat potensi konflik masyarakat yang bersumber dari perbedaan budaya, agama, maupun etnis. Oleh karena itu, keberadaan payung hukum ini dibutuhkan untuk merespons dinamika tersebut dan menjadi acuan dalam penyelesaian potensi gesekan sosial.

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Pontianak menyampaikan bahwa sebagai ibu kota provinsi dengan tingkat heterogenitas tinggi, Pontianak perlu memiliki aturan yang jelas mengenai penyelenggaraan toleransi bermasyarakat. Ia juga mengusulkan agar rancangan ini ditingkatkan menjadi Peraturan Daerah guna memperkuat kedudukan hukum bagi lembaga dan organisasi yang terlibat. Usulan ini kemudian diperkuat oleh Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Pontianak yang menyampaikan bahwa rancangan tersebut telah masuk dalam Program Pembentukan Peraturan Daerah (Propemperda) tahun 2025.

Dalam proses pembahasan, Tim Kerja II Harmonisasi Kanwil Kemenkum Kalbar menyampaikan sejumlah koreksi teknis, di antaranya penyesuaian penulisan judul, penyempurnaan judul bab, referensi pasal, serta penjabaran ketentuan pada beberapa pasal. Berdasarkan kesepakatan rapat, Pemrakarsa diberikan waktu selama tiga hari untuk melakukan perbaikan rancangan sebelum diserahkan kembali kepada Tim Harmonisasi guna melanjutkan proses pada tahapan berikutnya.

Melalui sinergi dan kerja sama seluruh pihak, diharapkan rancangan ini mampu memberikan landasan hukum yang kuat dalam menjaga keberagaman dan memperkuat nilai toleransi sebagai identitas sosial masyarakat Pontianak.

Read Entire Article