Sebanyak 40 imigran dari negara-negara di Afrika ditemukan tewas setelah kapal yang mereka tumpangi karam di lepas pantai Tunisia, Rabu (22/10). Sementara, ada 30 orang lainnya berhasil diselamatkan.
"Investigasi awal menunjukkan bahwa terdapat 70 orang di dalam kapal tersebut," kata jubir Kejaksaan di Mahdia, Walid Chtabri, dikutip dari AFP. Mahdia adalah salah satu kota di Tunisia.
"Empat puluh jenazah, termasuk bayi, ditemukan, dan 30 orang diselamatkan," tambah Chtabri.
Chtabri menyebut, mereka semua berasal dari negara-negara di Afrika sub-Sahara.
Tunisia, yang garis pantainya berjarak sekitar 145 kilometer dari Pulau Lampedusa di Italia, merupakan negara transit utama bagi ribuan imigran Afrika yang ingin mencapai Eropa melalui laut setiap tahunnya.
Lebih dari 55.000 imigran ilegal telah tiba di Italia sejak awal tahun, menurut data terbaru Badan Pengungsi PBB. Mayoritas dari mereka berangkat dari Libya, sementara hampir 4.000 orang berangkat dari Tunisia, kata badan tersebut.
Rute Mediterania tengah dianggap sangat berbahaya, dengan 32.803 orang meninggal atau hilang sejak 2014, menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM).
Dengan meningkatnya upaya Uni Eropa untuk mengekang kedatangan imigran, banyak imigran ilegal merasa telantar di Tunisia.

1 month ago
16






































