BPBD Bali telah memetakan wilayah yang rawan banjir dan longsor saat musim hujan. Titik banjir dan longsor berpotensi terjadi hampir di seluruh kabupaten/kota se-Bali.
"Berdasarkan pemetaan mayoritas kejadian bencana hidrometeorologi berpotensi terjadi di 7 kabupaten/kota," kata Kepala BPBD Bali Gede Agung Teja Bhusana Yadnya saat dihubungi wartawan, Jumat (7/11).
Rincian wilayah rawan sbb:
Teja sudah mulai melakukan migitasi bencana, yakni menginventarisasi kesiapan sumber daya, berkoordinasi dengan sejumlah instansi, menormalisasi sungai, pembersihan sungai dan saluran sungai serta penanaman pohon.
"Kami juga melakukan sosialisasi tentang pengetahuan terhadap rute dan tempat evakuasi jika rumah berada di area rawan banjir atau longsor kepada masyarakat," katanya.
Teja mengimbau seluruh warga menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah ke sungai dan drainase agar tak menyumbat aliran air saat hujan untuk mencegah banjir.
Pada September lalu, banjir bandang melanda Bali. BPBD Bali mencatat 18 orang tewas, 4 hilang dan total kerugian mencapai Rp 93,5 miliar akibat banjir yang terjadi pada 10 September 2025 itu.

2 weeks ago
22






































