Heidelberg, Jerman (ANTARA) - Forum Ilmuwan China-Eropa (China-Europe Scientists Forum) kedua digelar di Heidelberg, Jerman, pada Sabtu (1/11) dan Minggu (2/11) dengan tujuan untuk mengeksplorasi peluang memperdalam kerja sama ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) antara China dan Eropa.
Di forum tersebut, ratusan ilmuwan, akademisi, dan perwakilan bisnis dari China dan Eropa terlibat dalam diskusi mendalam tentang bidang-bidang mutakhir, seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), transformasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), teknik pengendalian, dan sistem berkelanjutan.
Selain sejumlah pidato utama, forum ini terdiri dari serangkaian sesi paralel daring maupun luring, yang mencakup topik-topik seperti AI dan manufaktur canggih, transformasi TIK, kedokteran translasional dan klinis, netralitas karbon dan energi baru, serta strategi global iptek China-Eropa.
Zhou Jie, presiden bergilir Federasi Asosiasi Profesional China di Eropa (Federation of Chinese Professional Associations in Europe/FCPAE), mengatakan bahwa komunitas ilmuwan China kian bertransisi dari "pengikut" menjadi "kontributor".
Zhou menyuarakan harapannya bahwa forum ini akan berfungsi sebagai "konektor" yang menghubungkan pemikiran-pemikiran ilmiah China dan Eropa, "akselerator" bagi transformasi pengetahuan dan teknologi, serta "inkubator" untuk memupuk ide-ide para talenta muda.
Zhou Zhiqiang, konselor pendidikan di Kedutaan Besar China di Jerman, menekankan dalam pidatonya bahwa pertukaran iptek selalu menjadi jembatan penting yang menghubungkan China dan Eropa.
Menghadapi berbagai tantangan global, para ilmuwan China dan Eropa harus bergandengan tangan dan mengatasi tantangan tersebut melalui upaya bersama, tutur Zhou, seraya menambahkan bahwa ada potensi besar untuk kerja sama antara kedua belah pihak di sejumlah bidang, seperti AI, biomedis, dan perubahan iklim.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

3 weeks ago
13






































