Hakim Pengadilan Negeri Medan, Khamozaro Waruhu (56), menceritakan kondisi saat pertama kali mengetahui rumahnya terbakar pada Selasa (4/11) lalu. Saat itu, ia tengah memimpin sidang suatu kasus.
Sekitar pukul 10.41 WIB, Khamozaro mendapat kabar rumahnya terbakar. Ia bergegas menutup sidang, melepaskan toga, dan segera menuju rumahnya di Kompleks Taman Harapan Indah Blok D Nomor 25, Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang.
"Saya buka toga saya, saya langsung lari ke ruangan. Saya bilang ke security, tolong ambil sepeda motor, rumah saya terbakar," kata Khamozaro saat ditemui di kediaman anaknya di Medan, Rabu (5/11).
Setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit dari Pengadilan Negeri Medan ke rumahnya di Medan Selayang, ia melihat banyak warga di sekitar rumahnya.
Ia kemudian melihat pintu rumahnya telah didobrak petugas pemadam kebakaran. Saat itu, api juga telah padam.
"Saya dari kantor ke sini (rumah) sekitar 30 menit. Pas saya datang, sudah ramai, pintu sudah didobrak, sudah ada damkar, dan api sudah mati," ujar Khamozaro.
Khamozaro menuturkan, tak ada penghuni saat insiden kebakaran tersebut terjadi. Istrinya tengah beribadah di gereja. Ia memastikan seluruh aliran listrik di rumahnya telah dimatikan.
"Rumah kosong, dikunci istri. Saat itu ibu (istrinya) ke gereja di Marindal. Lampu dimatikan semua," ungkapnya.
Khamozaro mengaku merasa janggal dengan kebakaran yang melanda rumahnya. Banyak pertanyaan yang belum terjawab.
Menurutnya, kebakaran tersebut tidak normal. Ia mengaku tidak akan mundur selangkah pun dan akan mempertaruhkan segalanya.
"Saya harus katakan bahwa kalau kebakaran ini tidak wajar, selangkah pun saya tidak mundur. Segala saya pertaruhkan, karena saya tahu nyawa di tangan Tuhan," katanya.
"Yang tersisa hanya baju yang saya kenakan. Semua pakaian saya ludes terbakar. Semuanya habis, hanya baju di badan. Sampai sekarang saya belum beli celana panjang," sambungnya.
Sebelum Insiden Kebakaran, Khamozaro Dihubungi Orang Tak Dikenal
Sebelum rumahnya terbakar, Khamozaro bercerita bahwa beberapa minggu sebelumnya ia kerap mendapat telepon dari seseorang yang tidak dikenal.
Saat ia mengangkat telepon tersebut, tak ada suara. Penelepon misterius itu hanya diam.
"Saya sering menerima telepon. Tapi setiap kali saya angkat, enggak mau jawab," imbuhnya.
Selain itu, ia juga pernah ditelepon oleh orang yang mengaku dari Polda Metro Jaya, Polda Riau, dan Polres Dumai. Isi pembicaraannya sama, yaitu mereka menyebut KTP Khamozaro telah disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Namun, ia tak bisa ...

2 weeks ago
8






































