GREAT Institute Dorong Pelaku Usaha ASEAN Terlibat Pembangunan Korea Utara

1 month ago 17
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Direktur Geopolitik GREAT Institute sekaligus Ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia - Republik Rakyat Demokratik Korea (RRDK), Dr. Teguh Santosa. Foto: Dok. Istimewa

Direktur Geopolitik GREAT Institute sekaligus Ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia–Republik Rakyat Demokratik Korea (RRDK), Teguh Santosa, menilai langkah Kementerian Luar Negeri RI yang membuka peluang kerja sama ASEAN dengan Korea Utara sebagai momentum penting bagi kawasan.

Teguh mengatakan, pendekatan ASEAN terhadap Pyongyang perlu dilakukan sebagai salah satu upaya membangun stabilitas dan keseimbangan geopolitik di Asia Timur.

“Engagement ini penting karena menunjukkan kepercayaan masyarakat internasional kepada ASEAN sebagai organisasi kawasan yang paling stabil. Ini saatnya kita menarik Korea Utara agar mereka bisa mendapatkan manfaat dari ASEAN, dan sebaliknya ASEAN juga mendapatkan manfaat dari mereka,” kata Teguh di Kuala Lumpur saat menyaksikan dari dekat KTT ke-47 ASEAN yang berlangsung di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Minggu (26/10).

Menurut Teguh, Korea Utara kini sedang fokus melakukan pembangunan besar-besaran melalui program yang mereka sebut 20 x 10 Regional Development, yaitu rencana membangun 200 kota baru dalam waktu 10 tahun.

Program tersebut, katanya, membuka peluang besar bagi pelaku bisnis ASEAN, termasuk Indonesia, untuk ikut terlibat.

“Pembangunan itu butuh banyak dukungan dan sumber daya. Masyarakat bisnis ASEAN bisa dilibatkan di sana. Dan secara politik, keterlibatan ekonomi seperti ini bisa berpengaruh besar terhadap perilaku politik Korea Utara,” kata Teguh.

Direktur Geopolitik GREAT Institute sekaligus Ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia - Republik Rakyat Demokratik Korea (RRDK), Dr. Teguh Santosa. Foto: Dok. Istimewa

Ia menambahkan, kerja sama ekonomi bisa menjadi mekanisme efektif untuk mengontrol agresivitas dan mengurangi ketegangan di Semenanjung Korea.

“Aktivitas ekonomi bisa membuat ketidaksesuaian politik diselesaikan dengan cara yang lebih pasifis. Ini jauh lebih baik dibanding konfrontasi militer,” ujarnya.

Teguh mengingatkan bahwa ketegangan antara Korea Utara dan Korea Selatan bersifat fluktuatif. Dalam sejarahnya, kedua negara pernah memiliki hubungan yang menjanjikan manakala Korea Selatan dipimpin oleh presiden dari kubu yang lebih bersahabat dengan Korea Utara, seperti pada era Kim Dae-jung, Roh Moo-hyun, dan Moon Jae-in.

“Artinya ada peluang perbaikan hubungan. Tugas kita di kawasan adalah merevisi prasangka terhadap Korea Utara. Dengan melibatkan mereka dalam pembangunan, kita bisa ikut mengontrol agresivitas dan menciptakan stabilitas,” tuturnya.

Menurutnya, memperlakukan Pyongyang secara berbeda justru dapat memperburuk situasi. ASEAN, kata dia, perlu membuka kembali ruang keterlibatan Korea Utara di forum-forum kawasan seperti ASEAN Regional Forum. Termasuk, perlu menambahkan Korea Utara sebagai mitra strategis sehingga menjadi ASEAN+4.

“Mengalienasi Korea Utara bisa berdampak lebih buruk. Tapi kalau kita libatkan mereka di saat sedang membutuhkan dukungan, mereka akan punya ketergantungan positif pada kawasan ini. Itu cara yang cerdas untuk mengontrol perilaku negara,” kata Teguh.

Teguh juga menilai Indonesia memiliki posisi strategis sebagai jembatan diplomasi antara Korea Utara dan negara-negara ASEAN lainnya. Hubungan Indonesia dan Korea Utara yang sudah lama terjalin baik menjadi modal penting untuk membuka kembali komunikasi kawasan.

“Korea Utara punya hubungan baik dengan Indonesia, Vietnam, Laos, hingga Singapura. Bahkan hubungan Pyongyang–Kuala Lumpur pernah sangat baik sebelum insiden 2017 di KLIA,” jelasnya.

Meski sempat terganggu, Teguh optimistis hubungan Korea Utara dengan sejumlah negara ASEAN dapat dipulihkan.