Deretan angkot reguler M02 berjejer rapi di Jalan Persahabatan Raya, Jakarta Timur, pada Minggu (2/11). Mereka tidak beroperasi karena memprotes penggunaan trayek yang sama persis dengan mikrotrans atau JakLingko di rute yang sama yakni JAK41.
Pihak Transjakarta menyatakan JakLingko rute tersebut dihentikan sementara karena adanya pengadangan dari sopir angkot. Namun, pihak sopir angkot membantah pengadangan itu.
Sopir angkot reguler M02, Trisno (61), mengatakan pihaknya hanya meminta agar rute mikrotrans sementara dialihkan untuk menghindari benturan operasional.
Ia mengaku para sopir angkot semula sudah sepakat dengan pihak sopir mikrotrans untuk melakukan stop operasi (SO) sementara sampai ada surat keputusan (SK) tentang rute.
“Petugasnya bilang, besok JakLingko SO, stop operasi sampai nunggu SK dari TJ (Transjakarta). Nah, itu omongan dia, perjanjian dari pihak TJ,” ujar Trisno.
Namun, pada pagi hari ini (2/11), Trisno melihat masih ada mikrotrans yang tetap beroperasi di rute yang sama.
“Tiba-tiba pagi-pagi itu kok JakLingko ada yang operasi, padahal janjinya SO,” katanya.
Ia kemudian meminta sopir mikrotrans untuk mengambil jalur lain, bukan ke arah Pisangan atau Gading Raya (rute angkot M02), melainkan ke arah Gelonggongan.
“Saya bukan nahan mobilnya untuk parkir situ, ya. Bukan dicegat, tapi disuruh belok sana,” jelasnya.
Trisno membantah keras adanya tindakan pengadangan. Menurutnya, ia hanya mengalihkan kendaraan agar melalui jalur yang telah disepakati, terlebih sebelumnya disebut sudah ada perjanjian penghentian operasi sementara.
“Enggak ada pengadangan. Saya mempersilakan dia beroperasi asal lewat jalan yang disepakati," pungkasnya.
Aksi protes ini bermuara pada 2 tuntutan. Ubah rute JakLingko agar berbeda dengan M02. Atau rekrut mereka bergabung ke JakLingko.

3 weeks ago
14






































