Eks Dirjen Aptika Dkk Didakwa Korupsi Proyek PDNS, Rugikan Negara Rp 140 M

2 weeks ago 10
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Ilustrasi suap. Foto: CrizzyStudio/Shutterstock

Mantan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, didakwa terlibat dalam kasus dugaan korupsi proyek pengadaan dan pengelolaan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) periode 2020-2022.

Jaksa penuntut umum (JPU) menyebut perbuatan itu dilakukan Semuel secara bersama-sama dengan 4 orang lainnya, yakni:

Mereka didakwa secara bersama-sama dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (10/11). Perbuatan Semuel dkk disebut telah merugikan keuangan negara hingga Rp 140 miliar lebih.

"Melakukan perbuatan, memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yaitu PT Aplikanusa Lintasarta yang merugikan keuangan negara yaitu sebesar Rp 140.858.124.470," kata jaksa.

Jaksa memaparkan, kerugian negara itu timbul dari tiga kali pengadaan proyek infrastructure as a service (IaaS) atau PDNS di Kominfo pada 2020, 2021, dan 2022.

Pengadaan dan pengelolaan PDNS tersebut dilakukan dengan skema sewa layanan kepada PT Aplikanusa Lintasarta. Hal ini mengakibatkan tingginya biaya lantaran data pemerintah setiap tahun terus bertambah.

Jaksa menduga, proses penunjukan PT Aplikanusa Lintasarta sebagai pelaksana PDNS melalui proses tender yang tak sesuai aturan. Diduga, terjadi kongkalikong antara Semuel dkk.

Semuel diduga menerima suap Rp 6 miliar, sementara Bambang mendapat Rp 3 miliar. Suap diberikan agar PT Aplikanusa Lintasarta dimuluskan sebagai pemenang tender.

Selain itu, jaksa menambahkan, proyek pengadaan PDNS tersebut tidak memenuhi standar. Bahkan, tak mendapat jaminan keamanan dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

"Kegiatan penyediaan jasa layanan komputasi awan atau cloud service pada Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) dalam bentuk sewa dengan pihak ketiga mengakibatkan data milik negara berada dalam penguasaan pihak ketiga," papar jaksa.

"Serta membuat pemerintah akan mengalami ketergantungan untuk menyewa agar layanan tetap berjalan," lanjutnya.

Atas perbuatannya Semuel dkk didakwa melanggar Pasal 2 ayat 1 atau Pasal 3 juncto Pasal 18 ayat 1 UU Tipikor juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Selain itu, Semuel dan Bambang juga dikenakan Pasal 5 ayat 2 atau Pasal 5 ayat 1 huruf b UU Tipikor atas penerimaan suap. Serta Alfi Asman dikenakan Pasal 5 ayat 1 huruf b UU Tipikor atas pemberian suap.

Usai dakwaan dibacakan, para terdakwa tak mengajukan keberatan atau eksepsi. Sehingga, persidangan akan dilanjutkan dengan agenda pembuktian oleh jaksa.

Read Entire Article