Dinkes DIY Ingatkan Bahaya Konsumsi Daging Anjing: Rabies hingga Leptospirosis

3 weeks ago 13
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Ilustrasi hewan tersembunyi di balik kawanan anjing. Foto: Dok. fresherslive

Dugaan perdagangan anjing untuk konsumsi di beberapa wilayah di Kabupaten Bantul, DIY, mencuat di media sosial. Meski belum ditemukan perdagangannya, polisi mendapati ada lima lokasi penjualan olahan daging anjing di Kapanewon Bambanglipuro, Kabupaten Bantul.

Plt Kepala Dinkes DIY Akhmad Akhadi mengingatkan risiko mengolah dan mengkonsumsi daging anjing. Akhmad bilang, jangankan mengkonsumsi mengolahnya pun tak kalah berisiko.

"Dari aspek transmisi penularan penyakit anjing tidak termasuk hewan ternak. Maka tidak untuk dikonsumsi. Pada daging anjing itu punya risiko untuk menularkan penyakit yang disebut zoonosis," kata Akhmad melalui sambungan telepon, Rabu (29/10).

Risiko pertama adalah rabies yang terdapat di otak, serabut saraf, dan kelenjar ludah anjing. Virus rabies ini tetap menular meski anjing sudah mati. Penyebaran virus ini bahkan bisa terjadi saat pengolahan.

"Cara mematikan anjing itu bagaimana. Kalau dengan disembelih dipukul itu berisiko menularkan. Saat mengambil otaknya, memegang dagingnya ada serabut saraf, kemudian masuk ke tubuh kita melalui luka-luka kecil di tangan," katanya.

Ilustrasi perdagangan anjing. Foto: Heng Sinith/AP Photo

Tak hanya rabies, di daging anjing juga berisiko ada cacing pita dan parasit. Kemudian ada pula leptospirosis.

"Leptospirosis tidak hanya ditularkan melalui tikus tetapi juga bisa ditularkan mamalia lain termasuk anjing," bebernya.

Risiko lain adanya bakteri Salmonella, E. Coli, dan Staphylococcus Aureus.

"Kalau kena pertama kali masuk ke kita melalui yang kita makan reaksi pertama keracunan makanan," bebernya.

Akhmad mengatakan di kesehatan memang tak ada regulasi yang mengatur tentang larangan memakan daging anjing karena anjing domainnya di Kementerian Peternakan dan Pertanian. Regulasi yang ada melalui Surat Edaran Kementerian Pertanian tahun 2018 yang menyatakan anjing bukan daging sebagai bahan pangan.

"Kemudian ada regulasi yang tidak spesifik terkait dengan anjing tetapi pembunuhan anjing ternyata bisa dijerat Pasal 66 Undang-undang Nomor 18 tahun 2009 Jo Undang-undang Nomor 41 tahun 2014 tentang kesejahteraan hewan," katanya.

Akhmad mengatakan dari dua analisa ini, pihaknya menganjurkan masyarakat tidak mengolah dan mengkonsumsi daging anjing.

Lalu apakah Dinkes bisa mengusulkan Pemda DIY dan DPRD DIY untuk membuat Perda larangan konsumsi daging anjing? Akhmad bilang hal itu bisa saja dilakukan. Namun, harus terlebih dahulu ada kajian terkait seberapa masif konsumsi daging anjing serta dampaknya.

"Harus tertuang dalam naskah akademik," jelasnya.

Read Entire Article