Ankara (ANTARA) - Pemerintah China, Senin (10/11) mulai memberlakukan kewajiban izin ekspor bagi 13 jenis bahan kimia prekursor yang dikirim ke Amerika Serikat (AS), Meksiko, dan Kanada.
Langkah tersebut dipandang sebagai bagian dari ketegangan yang berkelanjutan antara Beijing dan Washington terkait produksi serta penyelundupan fentanil, demikian laporan media pemerintah.
Bahan kimia prekursor adalah zat kimia awal atau bahan baku untuk membuat atau memproduksi obat-obatan terlarang (narkotika), termasuk fentanil, amfetamin, kokain, dan lain-lain.
Kementerian Perdagangan China menyatakan bahwa aturan baru tersebut, yang mulai berlaku pada Senin, bertujuan untuk “meningkatkan pengawasan terhadap ekspor bahan kimia prekursor.”
Kebijakan tersebut berlaku untuk enam negara, yaitu AS, Myanmar, Laos, Afghanistan, Meksiko, dan Kanada.
Menurut kementerian, AS, Meksiko, dan Kanada baru saja dimasukkan dalam daftar “negara (wilayah) tertentu,” dengan 13 bahan kimia prekursor kini dikenai persyaratan izin ekspor khusus.
Eksportir yang akan mengirimkan bahan kimia itu ke tiga negara tersebut diwajibkan memiliki izin pemerintah berdasarkan ketentuan sementara yang berlaku. Aturan itu tidak berlaku untuk ekspor ke negara atau wilayah lain.
Kebijakan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Beijing dan Washington mengenai aliran fentanil dan bahan kimia prekursornya.
Pejabat AS telah lama menuduh perusahaan-perusahaan China berkontribusi terhadap krisis penyalahgunaan fentanil di AS. Namun, Beijing membantah tuduhan itu dan menyalahkan tingginya permintaan domestik di AS.
Langkah tersebut juga menyusul laporan kunjungan Direktur FBI Kash Patel ke Beijing pekan lalu. Kementerian Luar Negeri China menyatakan tidak mengetahui kunjungan itu, sementara Washington belum memberikan pernyataan resmi terkait perjalanan tersebut.
Selain itu, Kementerian Perdagangan China juga mengumumkan penangguhan selama satu tahun terhadap langkah balasan yang sebelumnya diterapkan pada lima anak perusahaan AS dari Hanwha Ocean Co., perusahaan asal Korea Selatan.
Langkah ini diambil setelah Washington menunda kebijakan serupa terhadap sektor maritim, logistik, dan perkapalan China untuk periode yang sama.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengatakan akan menghapus semua tarif terkait fentanil atas barang-barang asal China jika Beijing mengambil langkah nyata untuk menekan ekspor obat tersebut dan bahan kimianya. Sehari sebelumnya, Trump telah memangkas tarif tersebut dari 20 persen menjadi 10 persen.
Sumber: Anadolu
Baca juga: China terbuka bekerja sama dengan AS, termasuk pengendalian fentanil
Baca juga: Beijing tanggapi Trump soal China akan hukum mati penjahat fentanil
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

2 weeks ago
7






































