Beijing (ANTARA) - Pemerintah China meminta perusahaan fesyen "Shein" untuk mengikuti aturan hukum di Prancis pasca ditemukannya boneka seks yang terlhat seperi anak-anak dalam "platform" daringnya.
"Pemerintah China meminta perusahaan untuk menjalankan bisnis sesuai dengan hukum dan peraturan serta memenuhi tanggung jawab perusahaan mereka," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning dalam konferensi pers di Beijing, Jumat.
Pada Rabu (5/11), pemerintah Prancis menangguhkan akses ke "platform" belanja daring asal China, Shein, di pasar belanja daring Prancis hingga perusahaan itu dapat membuktikan kontennya sesuai dengan hukum Prancis.
Hal itu dilakukan karena Shein menawarkan boneka seks yang tampak seperti anak-anak dan berpotensi mengandung unsur pornografi.
Pengumuman disampaikan Kementerian Keuangan Prancis pada hari yang sama ketika Shein membuka toko permanen pertamanya di salah satu pusat perbelanjaan utama di Paris, BHV Marais. Pembukaan toko itu disambut unjuk sejumlah massa.
"Kami juga berharap pihak-pihak terkait akan mematuhi prinsip-prinsip ekonomi pasar dan menyediakan lingkungan bisnis yang adil, transparan, dan non-diskriminatif bagi perusahaan dari semua negara," tambah Mao Ning.
Otoritas Prancis memiliki wewenang hukum untuk memerintahkan "platform" daring menghapus konten ilegal seperti pornografi anak dalam waktu 24 jam. Jika mereka gagal mematuhi, otoritas dapat meminta penyedia layanan internet dan mesin pencari untuk memblokir akses dan menghapus situs tersebut dari daftar.
Menanggapi hal tersebut, Shein berjanji untuk bekerja sama dengan otoritas dan melarang semua produk boneka seks serta menghapus kategori produk dewasa untuk pratinjau.
Perusahaan juga mengumumkan akan menangguhkan sementara daftar produk dari vendor pihak ketiga serta menginvestigasi bagaimana boneka seks bisa lolos ke "platform" daring.
Shein adalah perusahaan ritel fesyen yang didirikan di Nanjing, China pada 2008 dan saat ini berkantor pusat di Singapura.
Perusahaan tersebut memiliki aplikasi dan situs web untuk menjual pakaian, peralatan rumah tangga, produk kecantikan, dan berbagai macam barang lain yang sebagian besar berasal dari China, khususnya Guangzhou.
Penjualan di Shein didorong diskon besar-besaran dan variasi produk yang sangat banyak sehingga mendapat kritik atas praktek "fast fashion" dan praktik ketenagakerjaannya yang buruk.
Fesyen cepat ditandai dengan perputaran koleksi yang konstan dan harga sangat rendah, disebut telah membanjiri pasar Eropa dengan barang-barang berkualitas rendah, yang mendorong kerugian lingkungan, sosial, dan ekonomi.
Shein sudah mengirimkan produk ke lebih dari 150 negara. Pada 2023, nilai penjualan Shein mencapai 1,3 miliar poundsterling hanya di Inggris sedangkan pada 2022, Shein mendapatkan valuasi sebesar 100 miliar dolar AS dalam putaran pendanaan.
Baca juga: Menilik tren busana China selama beberapa dekade terakhir
Baca juga: Merek asal China pamerkan koleksi busana di New York Fashion Week
Baca juga: SHEIN akan dirikan kantor pusat rantai pasokan di China selatan
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

2 weeks ago
11






































