2 weeks ago
8
Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno menceritakan pertemuannya dengan ayah salah satu siswa korban ledakan di SMAN 72 Jakarta yang dirawat di RS Yarsi, Jakarta Pusat.
Ia mengaku terharu mendengar semangat sang anak yang tetap kuat meski mengalami luka serius dan harus menjalani dua kali operasi.
“Tadi saya juga ketemu sama bapaknya. Tadi, ya saya dengar ceritanya kemarin, maaf, dia parah tapi dia yang semangat. Tadi saya dengar, bapaknya juga menyatakan, ‘Iya, Pak. Saya juga bingung kalau anak ini kuat benar’,” kata Rano usai menjenguk korban, Minggu (9/11).
Siswa tersebut saat ini masih dirawat intensif di ruang ICU dan dijadwalkan menjalani operasi kedua pada Senin (10/11).
“Insya Allah besok operasi lagi yang kedua ya, insya Allah,” ujarnya.
Rano menyampaikan rasa simpati dan dukungan penuh dari Pemprov DKI Jakarta bagi seluruh korban, guru, serta keluarga yang terdampak.
“Kami menyampaikan rasa perhatian dan simpati yang mendalam kepada para siswa, guru serta keluarga yang terdampak insiden ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta kemarin. Atas nama pemerintah provinsi DKI Jakarta, kami mendoakan agar seluruh korban dapat segera pulih dan insya Allah kembali beraktivitas seperti sedia kala,” ucapnya.
Ia juga mengapresiasi pihak rumah sakit yang telah memberikan penanganan cepat dan optimal.
“Kami memastikan seluruh korban mendapat perawatan yang optimal, biaya perawatan korban menjadi perhatian penuh Pemprov DKI Jakarta,” ujarnya.
Selain itu, Pemprov DKI telah menurunkan tim untuk melakukan asesmen dan pendampingan psikologis kepada para siswa dan tenaga pendidik yang terdampak. Evaluasi terhadap standar keamanan di sekolah-sekolah juga akan dilakukan.
“Setelah insiden ini, Pemprov DKI akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap standar keamanan di lingkungan sekolah dan memperkuat prosedur keselamatan di sekolah-sekolah. Keselamatan siswa dan tenaga pendidik menjadi prioritas utama kami,” tutur Rano.
“Kami semua mendoakan kesembuhan dan akan mendampingi hingga proses pemulihan tuntas,” pungkasnya.
Sebelumnya, terjadi ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat (7/11). Insiden tersebut menyebabkan puluhan siswa mengalami luka bakar dan gangguan pendengaran.
Dalam olah TKP, petugas menemukan senjata mainan bertuliskan simbol dan nama yang diduga terkait paham Neo-Nazi dan terorisme. Polisi masih menyelidiki motif dan asal mula bahan peledak yang digunakan dalam peristiwa itu.
