Harga beras di Indonesia menunjukkan tren penurunan pada Oktober 2025. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, harga beras turun di semua tingkat perdagangan, mulai dari penggilingan, grosir, hingga eceran.
Namun, jika dibandingkan dengan tahun lalu, harganya masih lebih tinggi. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, mengatakan rata-rata harga beras di tingkat penggilingan turun menjadi Rp 14.439 per kilogram.
Angka ini turun 0,54 persen secara bulanan (month to month/mtm), tapi masih naik 5,62 persen secara tahunan (year on year/yoy).
“Jika dilihat menurut kualitasnya, harga beras premium di tingkat penggilingan turun 0,71 persen secara bulanan, tetapi naik 4,96 persen secara tahunan. Sementara beras medium turun 0,46 persen secara bulanan, namun naik 6,13 persen secara tahunan,” kata Pudji dalam konferensi pers, Senin (3/11).
Penurunan juga terjadi di tingkat grosir dan eceran. Di tingkat grosir, harga beras rata-rata Rp 14.264 per kilogram, turun 0,18 persen dibanding bulan sebelumnya dan naik 5,26 persen dibanding tahun lalu.
Sementara di tingkat eceran, harga beras turun 0,27 persen secara bulanan menjadi Rp 15.341 per kilogram, tapi masih lebih mahal 3,86 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
“Harga beras yang kami sampaikan ini merupakan rata-rata yang mencakup berbagai jenis kualitas dan wilayah di seluruh Indonesia,” ungkapnya.

3 weeks ago
9






































