Blibli berhasil meningkatkan produktivitas perusahaan setidaknya sebesar 22 persen setelah secara masif mendorong adopsi kecerdasan buatan (AI) di seluruh lini karyawannya. Langkah ini merupakan bagian dari perubahan paradigma perusahaan, dari model AI yang tersentralisasi menjadi model 'AI untuk Semua'.
Assistant Vice President of Data Science Blibli, Welly Dwi Putra, mengungkapkan sebelumnya, semua proyek AI harus melalui antrean panjang di tim ahli data scientist. Hal ini dinilai tidak lagi skalabel dan menghambat inovasi.
"Kami merasa kalau pendekatan yang sentralis ini sudah tidak scalable lagi. Kami perlu berubah," ujar Welly dalam presentasinya di sesi THE PLAIGROUND kumparan AI for Indonesia 2025 di Djakarta Theater, Jakpus, Kamis (23/10).
Perubahan ini didorong oleh kesadaran AI kini semakin mudah diakses dan diimplementasikan, bahkan oleh karyawan dengan pengetahuan teknis yang minim.
"Hambatan untuk masuk ke dunia AI ternyata sudah makin rendah," tambahnya.
Untuk mendemokratisasi penggunaan AI, Blibli menciptakan strategi tiga peran bagi seluruh karyawannya, yang disebut Blibli-ers:
Advanced Builder Blibli-ers: Ini adalah tim inti yang terdiri dari para data scientist dan ahli AI. Mereka bertugas membangun model AI yang kompleks dan terintegrasi langsung ke sistem utama Blibli, seperti fitur AI Product Inspiration dan AI Video Content Generation yang sudah bisa dinikmati pelanggan.
Citizen of Automation: Ini adalah peran baru bagi karyawan dari berbagai departemen non-teknis. Mereka diberdayakan dengan platform low-code atau no-code untuk menciptakan solusi automasi sederhana guna mengatasi masalah dalam pekerjaan sehari-hari mereka. Dengan begitu, tim dari berbagai departemen tak perlu lagi mengantre ke tim data scientist untuk inovasi skala kecil.
AI-Assisted Blibli-ers: Ini mencakup seluruh karyawan Blibli yang didorong untuk menggunakan alat AI yang tersedia, seperti ChatGPT untuk brainstorming atau AI coding assistant bagi para developer. Perusahaan bahkan memfasilitasi langganan untuk alat-alat tersebut.
Strategi pemberdayaan ini terbukti membawa dampak signifikan. Welly menyebutkan, jumlah proyek AI yang dikembangkan di Blibli meningkat hingga dua kali lipat setelah strategi ini diterapkan.
"Tapi dengan adanya citizen of automation, terus Blibli-ers yang lain juga bisa di-enable untuk pakai AI, kita melihat tumbuh project-project AI atau use case-use case yang di yang di-solve oleh AI makin bertambah. Dan kami juga melihat at least productivity kita meningkat sekitar 22%," jelas Welly katanya.
Selain memberdayakan karyawan, Blibli juga memperluas penggunaan AI untuk efisiensi operasional. Salah satu contohnya adalah implementasi drone yang dilengkapi AI untuk melakukan pemantauan stok secara otomatis di gudang Blibli seluas 100.000 meter persegi di Marunda.
"Kami merasa kami sudah sukses untuk mengimplementasikan AI di seluruh fungsi bisnis. Ini karena kami telah mengubah mindset kami, dari yang sebelumnya merasa AI ini sangat sulit, kini bisa diimplementasikan oleh hampir semua Blibli-ers," tutup Welly.

1 month ago
16






































