Balita Menangis dan Tak Mau Pisah dengan Orang Tuanya, Bagaimana Menyikapinya?

3 weeks ago 13
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Balita Menangis dan Tak Mau Pisah dengan Orang Tuanya, Kenapa Ya? Foto: GOLFX/Shutterstock

Setiap ibu mungkin pernah merasakan momen anak balitanya menangis ketika Anda ingin ke kamar mandi atau dapur. Padahal, si kecil hanya akan ditinggal sejenak, tetapi ia sampai menangis histeris. Mengapa kondisi ini terjadi?

Nah Moms, perilaku ini sebenarnya cukup wajar dialami oleh anak usia bayi, balita, dan prasekolah. Menurut psikolog anak di Nemours Children's Health, Danika Perry, PsyD, hal ini merupakan salah satu bagian dari perkembangan anak dan tanda ia memiliki ikatan yang nyaman dan aman dengan orang tuanya.

Atau, bisa disebut juga sebagai velcro kid atau anak velcro, atau sulit berpisah dengan orang tua atau pengasuhnya.

Pada usia bayi umumnya karena mereka belum mengembangkan permanensi objek, yang artinya mereka memahami bahwa ketika orang tua menjauh, sebenarnya ayah dan ibunya masih ada, kok!

Namun, seiring bertambahnya usia, beberapa anak balita mungkin masih tetap ingin dekat dengan orang tuanya. Namun, sebagian lainnya ada yang tumbuh lebih mandiri dan tidak bergantung kepada orang tua atau pengasuhnya. Dr. Perry menyebut, masih kuatnya keterikatan ini cenderung dipengaruhi oleh temperamen anak, lingkungan, dan hubungan orang tua-anak.

“Seorang bayi yang tampak senang menjelajah secara mandiri atau tidak merasa tertekan saat dipisahkan dari orang tuanya, bisa saja menjadi sangat bergantung di kemudian hari karena perubahan perkembangan atau tekanan hidup. Seperti saat mulai bersekolah, menyesuaikan diri dengan kepindahan, atau menghadapi perubahan dalam keluarga,” ujar Dr. Perry.

Seorang anak yang lebih banyak bersosialisasi sejak bayi juga dapat tumbuh menjadi anak yang lebih mandiri. Dan kedua perilaku ini juga dapat berubah-ubah seiring berjalannya waktu.

“Banyak anak melewati fase-fase di mana mereka mencari kepastian ekstra, terutama saat mereka menguji kemandirian dan mengeksplorasi pengalaman-pengalaman baru,” kata Dr. Perry.

Dampak Anak Velcro terhadap Orang Tua

Ilustrasi anak balita menangis dan minta digendong. Foto: Shutterstock

Anak-anak yang selalu ingin dekat dengan orang tua tentu bukan hal yang sepenuhnya buruk. Tahap ini bisa membawa kebahagiaan dan kepuasan tersendiri bagi orang tua karena mereka merasa dibutuhkan dan dicintai.

Namun, setiap orang memiliki ambang batasnya masing-masing. Ketergantungan yang terlalu panjang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental orang tua, termasuk menyebabkan kelelahan emosional dan stres. Memiliki anak velcro dapat memunculkan emosi yang kompleks bagi orang tua.

“Seiring waktu, kurangnya ruang pribadi yang terus-menerus dapat memicu kelelahan, kecemasan, atau rasa bersalah. Hal ini juga dapat memengaruhi hubungan dengan pasangan maupun anak-anak lainnya,” kata Dr. Perry.

Menurut Sara Briggs, PhD, LPC, dari program Konseling Kesehatan Mental Klinis di Universitas Phoenix, orang tua dari anak velcro bahkan mungkin berjuang melawan perasaan gagal.

"Salah satu cara untuk mengatasi perasaan yang kompleks ini adalah dengan mengingat bahwa kedekatan anak seperti ini hanyalah sebuah fase," ujar Dr. Perry.

Ilustrasi orang tua dan balita tantrum. Foto: BaLL LunLa/Shutterstock