Jakarta (ANTARA) - Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menyambut dukungan berkelanjutan Indonesia terhadap pihaknya dalam melaksanakan tugas kemanusiaan di berbagai wilayah konflik, khususnya di Jalur Gaza.
Menurut Kepala OCHA di Indonesia Thandie Mwape, Indonesia telah menunjukkan dukungan tersebut dengan menyoroti isu pelanggaran hukum humaniter internasional dan mendukung OCHA dalam menyerukan hak akses bagi pekerja kemanusiaan untuk menolong para korban bencana dan konflik.
“Indonesia juga telah memainkan peran pentingnya dalam hal ini, antara lain menjadi pembela HAM yang teguh bagi masyarakat di Gaza,” kata Thandie Mwape di sela-sela acara peringatan Hari PBB 2025 di Jakarta, Jumat.
Pejabat OCHA itu menyatakan bahwa saat ini pihaknya mencatat masih ada 60 konflik yang terjadi di berbagai belahan dunia hingga saat ini. Konflik-konflik tersebut telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa di kalangan rakyat sipil dan meningkatkan risiko bagi para pekerja kemanusiaan yang bertahan di wilayah konflik demi kemanusiaan.
Karena itu, Mwape mengingatkan bahwa negara-negara anggota PBB, termasuk Indonesia, memiliki peran politik penting dalam memastikan sesama negara anggota mematuhi kewajiban internasionalnya di tingkat PBB.
Salah satunya adalah hukum humaniter internasional yang mewajibkan negara-negara anggota PBB terus mendukung pekerja kemanusiaan dalam menolong korban bencana dan konflik, ucap Mwape.
Lebih lanjut, dia menyerukan generasi muda di Indonesia untuk meningkatkan kontribusinya dan menjadi relawan yang aktif dalam operasi kemanusiaan, khususnya penanggulangan bencana yang dihadapi setiap tahunnya seperti gempa bumi dan banjir.
“Saya pikir di sinilah peran generasi muda untuk menjadi pemain aktif secara konsisten terhadap isu-isu kemanusiaan jadi amat penting,” kata dia.
Mwape pun meyakini bahwa Indonesia dapat menjadi tempat yang sangat baik bagi generasi mudanya untuk mengasah kemampuan dalam operasi kemanusiaan.
Sementara itu, Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri RI Tri Tharyat menyatakan bahwa peringatan Hari PBB ke-80 adalah pengingat bahwa tanggung jawab menjaga perdamaian dunia adalah milik semua orang tanpa terkecuali, termasuk bangsa Indonesia
“Merayakan UN Day sama pentingnya dengan memperbaharui komitmen kita terhadap nilai-nilai dasar multilateralisme, perdamaian, keadilan, dan kerja sama internasional,” kata Tri.
Baca juga: RI perlu dorong mandat PBB untuk kerahkan pasukan perdamaian di Gaza
Baca juga: 35.000 paket bantuan Indonesia untuk Palestina telah diterima warga
Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

1 month ago
16






































