AsSDM Kapolri Ungkap Masalah di Polri: Radikalisme, Intoleran, hingga LGBT

4 weeks ago 16
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Ilustrasi Polri. Foto: Herwin Bahar/Shutterstock

Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (AsSDM Kapolri), Irjen Pol Anwar, mengungkap sejumlah masalah yang sedang menjangkiti anggota Polri. Masalah yang dimaksud yakni intoleransi, radikalisme, hingga LGBT.

Hal tersebut dia sampaikan dalam kegiatan seminar bertajuk 'Rekonstruksi Jati Diri Bangsa Merajut Nusantara untuk Mewujudkan Polri Sadar Berkarakter' yang digelar pada Rabu (15/10) lalu.

"Apakah ada masalah di Polri? Ada. Jadi saya harus jujur mengatakan, berkaitan dengan SSDM polri, masalah apa yang kita hadapi? Satu, masalah intoleransi, masalah radikal, kan gitu kan? Apakah polri sudah terpapar? Iya. Kita harus akui," kata Anwar seperti dilihat di akun YouTube Divisi Humas Polri, Senin (27/1).

Anwar kemudian mencontohkan kasus polisi wanita di Maluku Utara beberapa tahun lalu yang terpapar paham radikal. Hanya dengan menggunakan media sosial, polisi wanita itu dihasut hingga keluar dari Polri dan bergabung dengan kelompok radikal.

Kemudian, contoh lainnya terkait kegiatan Polisi Cinta Sunnah (PCS) yang berujung pada penyebaran paham Wahabi.

"Jadi, doktrinnya adalah melaksanakan Sunnah Nabi Muhammad Saw tapi dipelencengkan. Karena memang untuk masuk ke sebuah kegiatan itu harus menunjukkan yang benar, yang ujungnya adalah Wahabi. Wahabi itu apa? Teroris. Di sini ada di kepolisian," ucap dia.

Maka dari itu, untuk mengantisipasi adanya paparan paham radikal terhadap anggota, Polri mulai rutin untuk menggelar kegiatan agama melalui Zoom setiap hari Kamis. Menurut Anwar, media sosial begitu penting dimanfaatkan untuk melawan penyebaran paham radikal.

Ilustrasi polisi. Foto: Shutterstock

"Mereka bisa mencuci otak dengan medsos, maka kita juga gunakan medsos untuk mencuci otak anggota kita yang benar. Untuk mengimbangi," kata dia.

Selain masalah radikalisme, Anwar juga menyoroti masalah lainnya yang menjangkiti Polri yakni LGBT. Hingga kini, dia mengaku masih kesulitan untuk mendeteksi anggota yang terpapar LGBT.

Dia bahkan mengaku sedang mencari alat yang dapat mendeteksi LGBT. Sebab, deteksi melalui jejak digital masih sulit dilakukan.

"Saya masih mencari, di mana sih alat untuk bisa mendeteksi itu. Rupanya kita belum punya. Mungkin nanti kita mencari ke situ (teknologi)" jelas dia.

Selama ini, sambung Anwar, seringkali anggota yang terpapar LGBT baru dapat terdeteksi ketika sudah ada masalah dan dikenakan sanksi.

"Polisi sekarang tidak mentoleran hal seperti itu. Akhirnya begitu terjadi, ketahuan ya sudah diproses, lalu PTDH. Tapi tidak ada alat yang untuk mendeteksi, anak ini akan terpapar. Baik itu intoleransi, radikal, maupun yang lain sebagainya," kata dia.

Read Entire Article