Amerika Serikat (AS) memangkas 10 persen penerbangan pada 40 bandara utama di sana. Hal ini dilakukan atas alasan kekhawatiran terhadap keselamatan lalu lintas udara seiring berlanjutnya Government Shutdown.
Government Shutdown adalah kondisi sebagian besar operasi Pemerintahan AS dihentikan karena Kongres (DPR dan Senat) gagal menyetujui undang-undang alokasi dana (anggaran) untuk membiayai lembaga-lembaga pemerintah sebelum batas waktu yang ditentukan (akhir tahun fiskal, yaitu 30 September).
Dikutip dari Reuters pada Kamis (6/11), perintah pemangkasan tersebut merupakan arahan dari Menteri Perhubungan AS Sean Duffy. saat ini Government Shutdown sudah berlangsung selama 36 hari.
"Tugas kami adalah memastikan bahwa kami mengambil keputusan sulit untuk menjaga ruang udara tetap aman," kata Duffy.
Dengan Government Shutdown yang berlangsung, hal ini membuat 13.000 pengendali lalu lintas udara dan 50.000 petugas Transportation Security Administration (TSA) bekerja tanpa bayaran. Hal ini juga membuat jumlah pekerja di sektor tersebut berkurang.
Federal Aviation Administration (FAA) mengungkap saat ini AS kekurangan sekitar 3.500 pengendali dari kebutuhan seharusnya dan banyak dari mereka telah bekerja lembur wajib serta enam hari seminggu bahkan sebelum penutupan terjadi.
Maskapai penerbangan di AS menyebut bahwa dengan begitu setidaknya 3,2 juta penumpang telah terdampak oleh kekurangan petugas tersebut.
Langkah pengurangan penerbangan tersebut juga langsung direspons oleh maskapai penerbangan di AS yang bersegera untuk mengurangi penerbangan dalam 36 jam setelah aturan berlaku. Hal ini juga membuat penumpang membanjiri layanan pelanggan maskapai karena khawatir.
Adapun keputusan pemangkasan ini masih bisa dibatalkan. Duffy menyebut pembatalan keputusan bisa dilakukan jika Partai Demokrat setuju untuk membuka kembali pemerintahan.
Penerbangan Dikurangi Secara Bertahap
FAA mengatakan pengurangan kapasitas di bandara akan dimulai dari 4 persen, meningkat menjadi 5 persen pada Sabtu (8/11), 6 persen pada Minggu (9/11) 10 persen pada pekan depan.
Meski demikian, FAA berencana untuk mengecualikan penerbangan internasional dari pemangkasan tersebut.
“Ketika kami melihat tekanan meningkat di 40 bandara ini, kami tidak bisa mengabaikannya,. Kami dapat mengambil tindakan hari ini untuk mencegah situasi memburuk, sehingga sistem tetap sangat aman hari ini dan akan tetap sangat aman besok,” ujar Administrator FAA Bryan Bedford.
Meskipun pemerintah AS belum menyebutkan 40 bandara yang terdampak, pemangkasan tersebut diperkirakan akan mencakup 30 bandara tersibuk termasuk New York City, Washington D.C, Chicago, Atlanta, Los Angeles, dan Dallas. Hal ini berpotensi mengurangi hingga 1.800 penerbangan dan lebih dari 268.000 kursi penumpang.

2 weeks ago
12






































