Anggota Komisi II: Wajar Pemerintah Potong TKD, Serap Dulu Baru Pikir Tambahan

1 month ago 13
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Ahmad Doli Kurnia usai panja revisi UU Minerba, Senin (20/1/2025). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan

Anggota Komisi II DPR, Ahmad Doli Kurnia, menyoroti soal polemik dana pemerintah daerah (Pemda) yang “nganggur” dan hanya mengendap di bank. Ia menilai wajar apabila dana tidak terserap, pemerintah pusat memangkas transfer daerah untuk tahun anggaran mendatang.

Hal itu menyusul data yang dikeluarkan oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menunjukkan lambatnya penyerapan anggaran di akhir 2025 ini dan justru dana menumpuk di bank.

“Informasi yang kita dapatkan dari Menteri Keuangan ini tentunya mengejutkan kita semua ya. Dan bahkan kalau tidak ada penjelasan lebih lanjut ya ini akan menimbulkan confused atau kebingungan ya karena itu menjadi kontradiktif kontra produktif,” kata Doli saat memberikan paparan diskusi DPR secara daring pada Kamis (23/10).

Doli menyebutkan, di satu sisi beberapa daerah menyatakan bahwa daerahnya kekurangan anggaran dan perlu ditambah fiskal dari pemerintah pusat. Namun, data lainnya menunjukkan bahwa dana daerah justru tidak produktif di bank.

Oleh karena itu, politikus Partai Golkar itu meminta agar permasalahan tersebut didudukkan bersama-sama antara pemerintah pusat dan juga pemerintah daerah. Menurutnya, hal itu harus segera diselesaikan agar tidak menjadi masalah yang berlarut-larut.

“Saya menyarankan agar pemerintah pusat khususnya Kementerian Keuangan mungkin dikoordinasikan dengan Kementerian Dalam Negeri, harus kemudian duduk bersama dengan seluruh kepala daerah baik provinsi maupun kabupaten kota,” ujarnya.

“Wajar kalau pemerintah pusat mengambil keputusan dikurangi anggaran transfer ke daerah itu dari tahun 2025 ke 2026. Dengan harapan mungkin dana-dana yang belum terserap itu dioptimalkan terlebih dahulu baru berpikir tentang tambahan anggaran,” imbuhnya.

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa (kiri) dan Mendagri Tito Karnavian (kanan) usai rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah di kantor Kemendagri, Jakarta, Senin (20/10/2025). Foto: Abid Raihan/kumparan

Berdasarkan data BI yang dirilis oleh Kemendagri pada Senin (20/10), per 30 September 2025 jumlah simpanan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di bank mencapai Rp 233,97 triliun.

Rinciannya, simpanan dalam bentuk giro Rp 178,14 triliun, deposito Rp 48,40 triliun, dan tabungan Rp 7,43 triliun.

Jika dirinci, simpanan pemerintah provinsi dalam bentuk giro mencapai Rp 45,24 triliun, deposito Rp 14,35 triliun, dan tabungan Rp 610 miliar.

Adapun lima provinsi dengan nilai simpanan tertinggi di perbankan adalah DKI Jakarta Rp 14,68 triliun, Jawa Timur Rp 6,84 triliun, Kalimantan Timur Rp 4,7 triliun, Jawa Barat Rp 4,1 triliun, dan Aceh Rp 3,1 triliun.

Read Entire Article