Anggota DPR RI dari Partai Nasdem, Rachmat Gobel, mendukung Soeharto untuk mendapat gelar Pahlawan Nasional.
"Setiap orang pasti punya kelemahan dan kekurangan, namun kontribusi Pak Harto sangat besar bagi bangsa dan negara ini," kata Rachmat, Sabtu, (8/11).
Rachmat menyebut ada banyak jasa Soeharto, seperti berperang melawan penjajahan Belanda di masa revolusi. Dia mengatakan, Peristiwa Serangan Oemoem 1 Maret 1949 adalah puncak prestasi Soeharto di masa itu.
"Memang di situ ada banyak peran dari sejumlah tokoh seperti Sri Sultan Hamengku Buwono IX maupun Jenderal Nasution, bahkan Panglima Soedirman. Tapi fakta yang tak bisa dibantah adalah Pak Harto yang menjadi komandannya," katanya.
Yang kedua, lanjut Rachmat, Soeharto berhasil menyelamatkan Indonesia dari tragedi 1965 atau yang dikenal dengan G30S/PKI.
"Memang di sini banyak kontroversi, namun ujungnya Indonesia selamat dari krisis politik dan ekonomi yang berpotensi mengancam Indonesia dari bahaya perpecahan serta sekaligus mengembalikan Indonesia dari ambiguitas dalam masalah sistem politik dan ideologi Pancasila," tuturnya.
Yang ketiga, Rachmat mengatakan Soeharto -- suka tidak suka -- merupakan Bapak Pembangunan. Melalui Trilogi Pembangunan yaitu stabilitas, pertumbuhan ekonomi dan pemerataan ekonomi, Soeharto dinilai berhasil membangun Indonesia di segala bidang dengan keseimbangan anggaran maupun prioritas sektor yang terjaga dengan baik.
"Kita semua merasakan jasa beliau. Para pakar ekonomi bisa mencatat di semua indikator ekonomi, semua yang dilakukan Pak Harto sangat tepat," katanya.
Yang keempat, Rachmat mengatakan Soeharto berhasil membangun sektor pertanian dan pangan. Karena itu FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian) memberikan penghargaan kepada Soeharto dari importer beras terbesar menjadi swasembada.
"Masalah harga cabai dan kol pun tiap hari dipantau agar rakyat tidak kekurangan pangan. Pencetakan sawah, irigasi, bendungan, dan waduk dibangun di mana-mana. Pupuk disubsidi, bibit dijamin, alsintan pun dibagikan. Pabrik pupuk didirikan. Hingga kini kita masih menikmati karyanya," katanya.
Selanjutnya, Rachmat mengatakan Soeharto berhasil memberantas buta huruf dan membangun sektor pendidikan.
"Mungkin yang terbaik di dunia. SD Inpres didirikan di tiap desa, SMP di tiap kecamatan, SMA di tiap kabupaten. Universitas-universitas juga dibangun. Yang meneliti SD Inpresnya saja bisa dapat Nobel. Masa yang bikinnya jadi pahlawan nasional saja tidak boleh," katanya.
Kemudian, Soeharto juga berhasil melaksanakan program transmigrasi dengan baik. Menurut Rachmat, transmigrasi bukan sekadar memindahkan penduduk dan mengurangi kemiskinan.
"Tapi juga membangun pusat-pusat pertumbuhan dan pusat-pusat food estate. Jika sekarang ada istilah baru food estate, maka praktik food estate yang terbaik justru dilakukan Pak Harto. Mungkin di Jawa tak begitu merasakannya, tapi silakan cek di luar Jawa. Kawasan transmigrasi adalah pemasok pangan di seluruh Indonesia," jelasnya.
Selanjutnya, Soeharto dinilai berhasil membangun kesehatan dengan mendirikan Puskesmas di tiap kecamatan, Puskesmas Pembantu di wilayah remote, dan Posyandu di tiap RT.

2 weeks ago
21






































