Alkisah Kampung Apung: Dari Sawah, Empang, Kini Permukiman Terapung

4 weeks ago 16
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Penampakan Kampung Apung, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat dari atas udara pada Kamis (2/11/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Kampung Apung, sebuah pemukiman terapung di Kapuk Teko, Kalideres, Cengkareng, Jakarta Barat dulunya merupakan areal persawahan hingga empang yang subur. Kini, sekitar 200 Kepala Keluarga yang ada di sana sebagian besar tinggal di rumah-rumah terapung.

Air mulai menggenang sekitar tahun 1990-an. Ada beberapa faktor, salah satunya pembangunan di sekitar kawasan.

Ketua RT 10 Kampung Apung, Rudi (55), mengatakan pembangunan di sekitar kawasan yang membuat kampung menjadi dataran paling rendah.

“Prosesnya ya karena pembangunan-pembangunan di sekitar kita itu kawasan industri. Dulu persawahan, nah ini juga dulu empang-empang. Karena sekelilingnya sudah pada diuruk-urukin buat kawasan industri, perumahan, jadi kampung kita ini jadi paling rendah,” jelasnya.

Rudi Suandi (55) warga Kampung Apung Kapuk Teko, Senin (27/10/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan

Bahkan, warga mendirikan rumah-rumah terapung itu dari kuburan wakaf warga asli.

“Ini kan kuburan, makam,” ujarnya sambil menunjuk genangan air.

Rudi menuturkan, sejak pertengahan 1990-an, air di wilayah itu mulai sulit surut hingga akhirnya kampung terendam sepanjang tahun.

“Dari mulai tahun 90-an tuh sudah mulai kerendam, permanen, 90 pertengahan,” ujarnya.

Ia mengenang, pada masa kecilnya di tahun 1980-an, kawasan itu masih asri dan penuh sawah. Air tanah pun masih bisa diminum langsung dari sumur.

“Air tanah dulu tahun 80 saya masih minum. Saya main lari-larian di sawah-sawah gitu kan. Ketemu sumur, saya timba. Dulu ada padasan di pinggir sumur buat wudu, saya buka, minum. Itu masih enak airnya,” kenang Rudi.

Warga berjalan di Kampung Apung, Kapuk Teko, Jakarta, Jumat (25/10/2024). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO

Namun kondisi itu berubah drastis saat banjir mulai rutin menggenangi kampung menjelang 1990. Air pun tak lagi surut hingga kini mencapai kedalaman dua sampai tiga meter di beberapa rumah.

“Satu rumah abis. Dua meter sampai tiga meter,” ucapnya.

Warga pun berinisiatif menguruk tanah dan membangun rumah panggung agar bisa tetap bertahan.

“Makanya usaha warga itu inisiatifnya, kalau dia punya uang lebih, mungkin rumahnya, lahannya diuruk. Kalau yang nggak mampu, cari kayu-kayu bekas. Dipanggung,” ujar Rudi.

Hal serupa disampaikan Usman (60), warga asli Kampung Apung yang sudah tinggal di kawasan itu sejak lahir. Ia masih ingat masa-masa ketika kampungnya kering dan bisa dijadikan tempat bermain anak-anak.

Potret rumah salah satu warga yang terlihat beberapa bagian yang dulunya tergenang air kini mengering akibat penyusutan debit air di Kampung Apung, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (2/11/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

“Dulu mah tahun 80-an ya enak. Kita bisa lari ke sana kemari. Karena mah air semua. Itu kuburan masih kering,” katanya.