Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menyatakan dukungan bagi keselamatan jurnalis sebagaimana mandat dari UNESCO di bidang komunikasi dan informasi.
Mu’ti mengatakan, sebagaimana mandat UNESCO, kebebasan pers dan keselamatan jurnalis adalah prinsip penting yang harus dijaga saat mereka menjalankan tugasnya.
“Indonesia juga mendukung penuh mandat UNESCO di bidang komunikasi dan informasi,” kata Mu’ti saat memberikan pidato dalam Bahasa Indonesia di Konferensi Umum UNESCO di Uzbekistan, Selasa (4/11).
“Kami berkomitmen memperkuat perlindungan bagi keselamatan jurnalis serta memperluas literasi media dan informasi, khususnya bagi kaum muda dan pelajar dengan mengintegrasikan program literasi digital di sekolah-sekolah,” ujarnya.
Sekum Muhammadiyah ini mendorong komunitas global untuk memastikan keselamatan jurnalis demi mendukung kebebasan pers di seluruh dunia.
“Kami mendesak komunitas global untuk memastikan keselamatan pelajar, pendidik, jurnalis, dan relawan kemanusiaan, serta pemulihan total fasilitas pendidikan dan cagar budaya yang rusak,” tuturnya.
Mu’ti menekankan, kekuatan utama untuk menghadapi tantangan global bukan hanya terletak pada kekuasaan dan ekonomi, melainkan pada manusia yang tercerahkan melalui pendidikan dan kebudayaan.
“Indonesia percaya bahwa solusi atas tantangan global tidak semata-mata terletak pada kekuasaan atau ekonomi, tetapi pada manusia yang tercerahkan melalui pendidikan, sains, kebudayaan, serta komunikasi dan informasi yang membebaskan,” sambungnya.
Pidato Mu’ti di UNESCO ini menjadi momen bersejarah karena merupakan pidato perdana dalam Bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia resmi menjadi salah satu bahasa resmi Sidang Umum PBB melalui Resolusi 42 C/28 yang disepakati pada 20 November 2023.

3 weeks ago
8






































