2 Ahli Bela Sahroni di Sidang Etik MKD DPR: Bukan Kriminal, Hoaks Bisa Dilacak

3 weeks ago 8
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Ahmad Sahroni berkunjung ke kumparan, Jakarta Selatan, Kamis (7/4/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Mahkamah Kehormatan Dewan DPR RI menggelar sidang terhadap lima anggota nonaktif pada Senin (3/11). Sidang ini menghadirkan sejumlah ahli dan saksi.

Lima anggota DPR nonaktif itu yakni Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dari NasDem, Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio) dan Surya Utama (Uya Kuya) dari PAN, serta Adies Kadir dari Golkar.

Salah satu ahli yakni Trubus Rahardiansyah yang merupakan ahli sosiologi. Ia sempat ditanya oleh hakim MKD, Habiburokhman, terkait pernyataan Ahmad Sahroni yang sempat ramai sebelum demo rusuh akhir Agustus.

Trubus mengatakan, pernyataan Sahroni harus dilihat dalam konteks situasi yang melatarbelakanginya. Ia menilai ucapan Sahroni bukan bentuk penghinaan ataupun ujaran kebencian.

“Apa yang disampaikan Pak Ahmad Sahroni itu merespons setting atau situasi yang melatarbelakanginya. Nah saya melihat apa yang disampaikan itu tidak menyinggung apa pun," kata Trubus di persidangan MKD DPR RI, Senin (3/11).

"Walaupun di situ ada kata tolol yang diviralkan, itu menurut saya lebih ke menyampaikan bahwa tidak mungkin DPR dibubarkan. Kita kan sistemnya bukan parlementer, tapi nonparlementer,” tambah dia.

Ahli sosiologi Trubus Rahardiansyah menghadiri sidang MKD DPR RI, Senin (3/11/2025). Foto: YouTube/ TVR Parlemen

Trubus menyoroti banyaknya pihak yang sengaja menggiring opini publik keluar dari konteks aslinya melalui manipulasi informasi di media sosial.

“Ini kan sebenarnya arahnya ke sana. Tapi kemudian dipahami (berbeda) karena itu tadi, manipulasi. Makanya di pasal 35 UU ITE itu kan dilarang orang memanipulasi dan mengubah-ubah itu," kata Trubus.

"Jadi apa yang disampaikan Pak Ahmad Sahroni bukan suatu ucapan kriminal ataupun kebencian,” tambahnya.

Pakar analisis perilaku Gustia Aju Dewi menghadiri sidang MKD DPR RI, Senin (3/11/2025). Foto: YouTube/ TVR Parlemen

Penyebar Hoaks Bisa Dilacak

Ahli lainnya, Gustia Aju Dewi, yang merupakan pakar analisis perilaku menilai banyak potongan-potongan informasi di media sosial yang digunakan untuk membentuk persepsi publik yang keliru.

“Zaman sekarang perang bukan lagi dengan senjata api, tapi senjatanya informasi yang diselewengkan, bisa dipotong. Jadi 90% kebenaran itu bukan kebenaran, karena ada 10% yang tidak dimasukkan sehingga informasi tersebut menjadi disinformasi,” kata Gustia Aju.

Gustia menuturkan, para penyebar disinformasi, fitnah dan kebencian sebenarnya dapat dilacak dengan teknologi digital forensik, termasuk untuk mengetahui siapa yang pertama kali menggulirkan narasi manipulatif di media sosial.

“Siapa yang menggulirkan sampai sekarang belum terungkap. Sebenarnya dengan teknologi AI itu mudah dilakukan digital forensik, Yang Mulia, untuk ditelusuri siapa yang pertama kali mengeluarkan narasi-narasi DFK,” terangnya.

Suasana sidang MKD DPR kasus lima anggota DPR nonaktif di Kompleks Parlemen Senayan, pada Senin (3/11/2025). Foto: Luthfi Humam/kumparan
Read Entire Article