Seorang wartawan, Miftahul Munir, diduga menjadi korban penganiayaan saat hendak meliput kasus siswa yang diduga mengalami gejala keracunan MBG di SDN 01 Gedong, Jakarta Timur.
Korban diduga dianiaya oleh petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Melalui keterangan yang diterima, Munir menjelaskan, kasus bermula ketika dirinya bersama rekannya sesama wartawan mencari informasi untuk mengetahui tempat produksi makanan yang mengakibatkan puluhan pelajar diduga mengalami keracunan.
Berbekal aplikasi Google Maps, Munir tiba di lokasi yang dituju dan meminta izin ke petugas SPPG untuk bertemu kepala SPPG dengan tujuan hendak mewawancarai.
"Salah satu pegawai SPPG samperin saya ngejelasin bahwa bukan di situ penyedia MBG yang sebabkan siswa keracunan tapi di pinggir jalan dekat samping Air Biru," kata dia pada Selasa (30/9).
Ketika Munir hendak beranjak pergi dari lokasi dan beralih tujuan, tiba-tiba salah seorang petugas SPPG mendekati Munir dan mencekiknya. Bahkan, petugas SPPG itu juga disebut mencoba mendaratkan pukulan ke arah Munir. Aksi penganiayaan itu lalu dilerai oleh warga setempat.
"Pas sudah dijelasin, saya mau pergi ke SPPG Gedong 1 tapi tiba-tiba bapak yang tadi sudah kepalkan tangannya mau pukul saya, terus tiba-tiba malah cekik saya dan Kiki," ujar dia.
Munir kemudian melaporkan kasus itu ke polisi.
Kapolsek Pasar Rebo, I Wayan Wijaya, memastikan Munir sudah membuat laporan ke polisi. Laporan itu sudah teregister dengan Nomor LP/B/211/IX/2025/SPKT/POLSEK PASAR REBO/POLRES METRO JAKTIM/POLDA METRO JAYA.
"Betul, merapat ke Polsek untuk buat laporan. Sudah diantar untuk visum," ucap dia.