Relawan Indonesia yang sempat tergabung dalam Global Sumud Flotilla (GSF) telah tiba di tanah air pada Sabtu (4/10). Mereka, yakni Wanda Hamidah, Muhammad Faturrahman, dan Muhammad Husein tiba di Terminal Kedatangan Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang.
Ketibaan mereka disambut sejumlah orang dengan teriakan takbir.
Melihat sambutan itu, Wanda segera membentangkan bendera Palestina yang ia bawa.
"Perasaanya campur aduk ya, karena merasa belum menyelesaikan misi kami dengan tuntas. Selama Palestina belum merdeka, kami akan terus kembali dengan kapal yang lebih banyak, pejuang yang lebih banyak, dan lebih besar lagi, yang bersedia menghentikan genosida dan memerdekakan Palestina. Insyaallah," ucap Wanda, kepada wartawan di Bandara Soetta.
Wanda sendiri batal berangkat ke Gaza, sebab, kapalnya mengalami kebocoran bahan bakar. Mereka merapat dan berlabuh di Sisilia, Italia.
Sementara Muhammad Husein adalah Koordinator Indonesia Global Peace Convoy (IGPC). Kapal yang ia tumpangi, Summertime Jong, tak ikut dalam rombongan yang mendekat ke Gaza.
Sehingga ia ikut dalam pencegatan oleh Militer Israel. Kapal Summertime Jong itu bertindak sebagai kapal observer yang bertujuan memantau perjalanan kapal-kapal GSF lain.
Saat kapal-kapal GSF, termasuk kapal Greta Thunberg ditangkap, kapal Summertime Jong berlayar ke Siprus.
Husein menceritakan tugasnya di kapal itu adalah mengamankan dokumen-dokumen agar tak jatuh ke tangan Israel dan bisa dijadikan bahan untuk menuntut negara Zionis itu ke mahkamah internasional.
"Kapal ini memang dikondisikan agar Israel tidak mendapatkan semua barang bukti itu. Kami amankan untuk digunakan kemudian hari sebagai alat menuntut Israel di pengadilan internasional," ucap Husein.
"Alhamdulillah, dua kapal observer ini bergerak menuju Siprus. Kami tiba dua hari kemudian, sempat satu hari di sana sebelum akhirnya diarahkan pihak imigrasi Siprus ke bandara. Sekarang saya sudah tiba di sini," imbuhnya.
Sebagai penutup, Husein mengingatkan bahwa perjalanan GSF mungkin telah usai. Tapi tidak dengan tugasnya sebagai umat manusia, yang tak boleh diam melihat genosida di tanah Palestina.
"Saya mengajak semua elemen masyarakat, influencer, tokoh, ulama — jangan ubah narasi di mimbar Jumat kita. Fokus. Genosida harus terus disuarakan. Blokade harus dihentikan, penjajahan harus diselesaikan," kata Husein.