Manila (ANTARA) - Topan Kalmaegi menghantam Filipina pada Senin (3/10) malam dan menewaskan sedikitnya satu orang serta berdampak terhadap hampir 60.000 orang di Filipina tengah dan selatan, kata Dewan Pengurangan dan Manajemen Risiko Bencana Nasional (NDRRMC) Selasa.
NDRRMC mengatakan mereka sedang memverifikasi laporan bahwa topan tersebut menewaskan sedikitnya satu orang di daerah Central Visayas. Badan tersebut tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai korban jiwa itu.
Kepala Kantor Penanggulangan dan Pengurangan Risiko Bencana Provinsi Bohol Anthony Damalerio mengatakan dalam wawancara radio bahwa seorang pria berusia 52 tahun meninggal setelah tertimpa pohon tumbang di Provinsi Bohol.
Sebanyak 75.591 orang telah dievakuasi terlebih dahulu, kata NDRRMC, seraya mengungkapkan bahwa Kalmaegi membawa hujan deras yang menyebabkan banjir di desa-desa di lima daerah, menumbangkan pohon, dan memutus jaringan listrik.
Otoritas tanggap darurat melaporkan bahwa banjir merendam jalan-jalan di Provinsi Cebu, dengan beberapa di antaranya mencapai lantai dua rumah. Pemadaman listrik melanda Pulau Siargao yang merupakan salah satu destinasi wisata paling populer di negara itu setelah angin kencang dan dahsyat menerjang pulau tersebut.
Petugas informasi Provinsi Surigao del Norte Janis Medina-Regino mengatakan lebih dari 70.000 orang di provinsi itu telah berada di pusat-pusat evakuasi, sebagian di antaranya sejak Minggu (2/11), sebelum Kalmaegi mendarat sekitar Senin tengah malam waktu setempat.
Otoritas Penerbangan Sipil Filipina mengatakan topan tersebut memaksa maskapai-maskapai membatalkan hampir 100 penerbangan.
Biro cuaca negara itu memperingatkan bahwa Kalmaegi, yang secara lokal dikenal sebagai Tino, bergerak ke arah barat-barat laut dengan kecepatan 25 km per jam pada Selasa pagi, dan akan membawa gelombang badai yang "mengancam jiwa dan merusak" hingga 3 meter.
Pewarta: Xinhua
Editor: Indra Arief Pribadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

2 weeks ago
26






































