Chengdu (ANTARA) - Populasi panda raksasa di penangkaran di China telah meningkat hampir dua kali lipat dalam satu dekade terakhir, yakni mencapai total 808 ekor, seperti diungkapkan Kepala Administrasi Kehutanan dan Padang Rumput Nasional China Liu Guohong, pada Jumat (21/11).
Pertumbuhan itu membentuk sebuah kelompok pengembangbiakan yang berkelanjutan untuk spesies tersebut, kata Liu dalam Global Panda Partners Conference 2025 yang diadakan di Chengdu, ibu kota Provinsi Sichuan, China barat daya.
Populasi itu menunjukkan peningkatan yang signifikan dari 422 ekor yang tercatat pada akhir 2015. Liu mengaitkan pertumbuhan tersebut dengan penelitian pengembangbiakan yang ditingkatkan, termasuk membentuk sebuah aliansi inovasi nasional untuk konservasi panda raksasa, yang mengumpulkan sumber daya guna mempelajari isu-isu utama seperti keragaman genetik.
Upaya konservasi juga memanfaatkan teknologi canggih, dengan pihak berwenang mengerahkan sebuah sistem pemantauan "ruang-udara-darat" yang terintegrasi untuk melacak panda raksasa liar, kata Liu.
China meningkatkan perlindungan habitat panda raksasa. Sebanyak 73 cagar alam yang terisolasi diintegrasikan ke dalam Taman Nasional Panda Raksasa, yang luasnya mencapai 22.000 kilometer persegi.
Administrasi itu berjanji akan menyelaraskan strategi konservasi di masa depan dengan rekomendasi Komite Sentral Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC) untuk Rencana Lima Tahun ke-15 (2026-2030), yang menekankan upaya untuk terus meningkatkan keanekaragaman, stabilitas, dan keberlanjutan ekosistem.
Berlangsung dari 20 hingga 22 November, konferensi itu terdiri dari sesi pleno, delapan sesi paralel, dan serangkaian kegiatan pendukung yang berfokus pada topik-topik seperti peradaban ekologi, budaya panda, dan pariwisata budaya.
Dikenal sebagai "kampung halaman panda raksasa", Sichuan memiliki habitat panda terbesar di dunia dan menjadi rumah bagi lebih dari 70 persen populasi panda raksasa liar di China.
Pewarta: Xinhua
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

2 days ago
3






































