Taliban Larang Karya Penulis Perempuan di Kurikulum Universitas

23 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Perempuan Afghanistan membaca buku di perpustakaan. Foto: SHAFIULLAH KAKAR/AFP

Pemerintah Afghanistan yang kini dikuasai Taliban berencana menghapus buku-buku karya penulis perempuan dari kurikulum perguruan tinggi. Langkah ini merupakan bagian dari dekret pendidikan yang juga melarang mata kuliah yang dianggap bertentangan dengan syariat Islam.

Dilansir Al-Jazeera, setidaknya ada 679 judul yang masuk daftar hitam karena dinilai menentang kebijakan Taliban dan anti-syariah. Buku-buku yang dilarang itu mencakup hukum tata negara, gerakan politik Islam, sistem politik, hak asasi manusia, kajian perempuan, dan pemikiran politik Barat. Daftar final buku terlarang akan diberikan ke universitas di kemudian hari.

Dekret yang ditandatangani Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Taliban, Ziaur Rahman Aryoubi itu telah dikirim ke universitas-universitas Afghanistan akhir bulan lalu. Dalam suratnya, Aryoubi menyatakan keputusan itu dibuat oleh panel ulama dan pakar dan meminta agar buku-buku tersebut diganti dengan materi yang tidak bertentangan dengan Islam.

Zakia Adeli, mantan Wakil Menteri Kehakiman sebelum Taliban kembali berkuasa, menjadi salah satu penulis yang bukunya ikut dilarang. Ia menulis Political Terminology and International Relations.

“Melihat apa yang Taliban lakukan dalam empat tahun terakhir, saya tidak terkejut mereka akan mengubah kurikulum,” ujarnya. “Dengan pola pikir dan kebijakan mereka yang misoginis, tentu saja perempuan tidak boleh belajar, pandangan dan tulisan mereka juga ditekan."

Semenjak Taliban kembali berkuasa di Afghanistan empat tahun lalu, diskriminasi gender dan pengabaian hak-hak perempuan memburuk. Taliban memberlakukan batasan mengenyam pendidikan bagi perempuan tidak lebih dari kelas 6 setara sekolah dasar.

Larangan pendidikan bagi perempuan dan anak perempuan di Afghanistan diperkirakan akan memperburuk statistik praktik pernikahan anak, kehamilan usia dini, sampai kematian ibu. Menurut artikel yang dirilis UN Women pada 2025, per 2026 angka pernikahan anak diproyeksikan naik 25%, kehamilan remaja meningkat 45%, sementara kematian ibu berpotensi melonjak lebih dari 50%.

Dalam laporan Gender Index 2024: Afghanistan, UN Women mencatat angka kelahiran pada remaja mencapai 62 per 1.000 perempuan berusia 15–19 tahun, jauh di atas rata-rata global.

Mengutip UN Women, angka tersebut berkaitan erat dengan pernikahan dini dan kehamilan muda, yang memaksa anak perempuan Afghanistan harus menjalani peran dewasa sebelum waktunya dan membatasi peluang pemberdayaan mereka.

Larangan pelatihan medis bagi perempuan yang diberlakukan pada Desember 2024 juga diperkirakan berdampak fatal. Masyarakat Afghanistan yang menerapkan sistem segregasi gender ketat, menyulitkan kemungkinan perempuan bisa bertemu dengan dokter laki-laki. Tanpa pelatihan, tidak akan ada lagi bidan atau perawat perempuan baru yang bisa melayani kebutuhan kesehatan perempuan Afghanistan dengan layak.

Selain buku karya perempuan, sebanyak lebih dari 300 buku yang diterbitkan oleh penulis Iran atau penerbit Iran pun tidak lepas dari target Taliban. Sejauh ini, total ada sedikitnya 679 buku yang dilarang. Dilansir Al Jazeera, daftar akhir buku-buku yang dilarang akan diterbitkan ke perguruan tinggi pada tanggal yang akan ditentukan.

Read Entire Article