Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Mondoteko selaku penyedia menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 5 Rembang angkat bicara usai adanya temuan menu dinilai tidak layak konsumsi, Kamis (02/10/2025).
Sebelumnya, ada 763 paket MBG di sekolah tersebut yang dikembalikan. Menunya berupa nasi kuning, ayam goreng, kering tempe, sayur tomat, dan buah jeruk. Keluhannya adalah nasi kuning berlendir.
“Terkait penolakan paket MBG di SMPN 5 dengan adanya temuan nasi berbau, itu tidak benar. Nasi itu teksturnya memang sedikit lembek dan dipastikan aman untuk dikonsumsi. Ini merugikan sekali,” ucap Kepala SPPG Mondoteko, Riyadus Sholikin ditemui di SPPG, Kamis (2/10).
Riyadus mengatakan, selain mengirimkan distribusi paket MBG ke SMPN 5, pihaknya juga mendistribusikan paket MBG ke beberapa sekolah di Kecamatan Rembang. Hasilnya, dari 14 sekolah yang menerima, hanya 1 sekolah yang mengembalikan paket MBG.
“Kami juga melayani paket MBG ke beberapa sekolah, kurang lebih 14 sekolah. Kok ini yang menolak cuma 1 sekolah, padahal jam distribusi bersamaan. Semua menerima dengan baik,” ujarnya.
“Setelah dikembalikan ini tentunya sangat merugikan bagi dapur, karena jumlahnya tergolong besar. Makanan yang dikembalikan, kemarin kami bagikan ke warga karena masih sangat layak untuk dimakan,” tegasnya.
Riyadus menambahkan, pihaknya saat ini masih melakukan koordinasi lanjutan dengan pihak sekolah untuk memutuskan apakah akan berlanjut kerja sama dalam pendistribusian MBG atau tidak.
“Kami masih berkoordinasi kembali dengan pihak SMPN 5, apakah nantinya masih akan berlanjut kerja sama atau tidak,” tuturnya.
Sebelumnya, SMP Negeri 5 Rembang diduga mendapatkan MBG yang tidak layak konsumsi pada Rabu (01/10) kemarin. Kondisi itu membuat ratusan makanan yang sudah didistribusikan ke sekolah dikembalikan ke dapur penyedia atau satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG).
“Kami memutuskan untuk mengembalikan menu ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi mengingat kondisi makanan yang dianggap tidak layak. Tidak mungkin saya kasihkan ke anak nasi lembek seperti ini,” ucap Wakil Kepala SMPN 5 Rembang, Indri Lestari, kepada wartawan, Rabu (01/10/2025).
Indri mengatakan, makanan yang diduga basi itu diketahui setelah beberapa guru melakukan pengecekan terhadap beberapa sampel nasi. Diketahui, nasi kuning itu berlendir dan mengeluarkan bau tidak sedap. Pihak sekolah pun akhirnya menarik semua makanan dan dikembalikan pada dapur penyedia.
“Kami awalnya buka dulu beberapa sampel nasi, lihat apa menunya kemudian baru kita cicipi, kok ditemukan nasinya berair menuju proses basi. Kami cicipi juga, ternyata lengket semua,” ungkapnya.
Indri menambahkan, sebelumnya SMPN 5 Rembang juga mengeluhkan menu lain, yakni telur. Saat itu, para siswa dinilai tidak begitu berselera makan.
“Tidak semua dikembalikan, cuma anak-anak tidak mau makan banyak,” pungkasnya