Tokyo (ANTARA) - Sedikitnya 60 orang tewas dan 20 lainnya dilaporkan hilang hingga Rabu (5/11) setelah Topan Kalmaegi menerjang wilayah tengah Filipina, menurut laporan The Associated Press.
Ratusan ribu warga terpaksa mengungsi akibat banjir yang luas dan kerusakan parah yang ditimbulkan oleh badai tersebut.
Pulau wisata Cebu menjadi salah satu daerah yang paling terdampak, dengan sedikitnya 40 orang dilaporkan meninggal, menurut media setempat.
Sementara itu, enam anggota militer tewas di Pulau Mindanao setelah helikopter yang mereka tumpangi jatuh tak lama setelah lepas landas untuk meninjau kerusakan akibat topan, menurut keterangan militer Filipina.
Topan Kalmaegi menyapu Filipina mulai Senin (3/10) malam waktu setempat. Badan Prakiraan Cuaca Filipina memperingatkan bahwa Kalmaegi, yang secara lokal dikenal sebagai Tino, bergerak ke arah barat-barat laut dengan kecepatan 25 km per jam pada Selasa pagi.
Badai itu juga membawa gelombang setinggi tiga meter yang "mengancam jiwa dan merusak".
Sumber: Kyodo-OANA
Baca juga: Topan Kalmaegi landa Filipina, seorang tewas dan ribuan terdampak
Baca juga: Ribuan warga mengungsi saat badai tropis hampiri pesisir Filipina
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

2 weeks ago
26






































