“Rencana Trump” di Gaza, Apa Respon Indonesia yang Tepat?

6 days ago 19
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Oleh : Fahmi Salim, Direktur Baitul Maqdis Institute – Majelis Tabligh PP Muhammadiyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Secara mengejutkan pada 29 September 2025 pukul 03.00 petang waktu AS atau 30/9/2025 pukul 03.00 dini hari WIB, Donald Trump mengumumkan 21 Poin Rencana Gaza yang ia klaim sebagai jalan keluar dari perang berkepanjangan antara Israel dan Hamas.

Rencana ini menekankan demilitarisasi Gaza, pengembalian sandera, pembebasan sebagian tahanan Palestina, serta pembentukan pemerintahan transisi yang diawasi badan internasional baru yang digagas Amerika Serikat.

Namun, jika ditelaah lebih dalam, “Rencana Trump–Netanyahu” bukanlah peta jalan menuju perdamaian. Ia lebih menyerupai proyek politik yang menormalkan pendudukan, melucuti perlawanan, dan menghapus kedaulatan Palestina. Apa yang diklaim sebagai “hal positif” hanyalah ilusi; sementara substansi rencana justru memperkuat posisi Israel dan memperlemah perjuangan rakyat Palestina.

Rencana tersebut langsung memicu perdebatan global: apakah ia sungguh menawarkan jalan damai, atau sekadar memperkuat kepentingan keamanan Israel dan pengaruh politik AS di Timur Tengah? Bagi Indonesia—sebagai negara dengan politik luar negeri bebas-aktif dan salah satu pendukung paling konsisten perjuangan Palestina—pertanyaan kuncinya adalah: bagaimana respon yang tepat terhadap rencana tersebut?

Potensi Manfaat bagi Gaza dan Palestina

Beberapa poin dalam rencana itu tampak memberi keuntungan bagi rakyat Gaza. Di antaranya: penghentian operasi militer Israel jika kesepakatan diterima, pengembalian sandera dalam waktu cepat, pembebasan ribuan tahanan Palestina, serta aliran bantuan dan rekonstruksi berskala besar.

Jika benar terealisasi, poin-poin ini berpotensi menyelamatkan ribuan nyawa, meringankan penderitaan keluarga korban, dan membuka kesempatan bagi Gaza untuk mulai membangun kembali setelah kehancuran. Jaminan bahwa tidak ada pemindahan paksa juga penting untuk menolak skenario eksodus massal warga Gaza.

Dominasi Kepentingan Israel

Namun, jika dianalisis lebih dalam, rencana ini tetap sangat menguntungkan Israel secara struktural. Pertama, Hamas sepenuhnya dikeluarkan dari pemerintahan Gaza, sementara infrastruktur militernya dihancurkan.

Kedua, keamanan Gaza akan diawasi pasukan stabilisasi internasional dengan mandat kuat dari AS dan mitra regionalnya.

Ketiga, pemerintahan transisi teknokrat Palestina ditempatkan di bawah pengawasan Board of Peace yang dibentuk Washington, sehingga kedaulatan politik Palestina berpotensi tereduksi.

Lebih jauh, rencana hanya membuka “kemungkinan” menuju negara Palestina—tanpa jaminan jelas, dan dengan syarat berat seperti reformasi Otoritas Palestina serta keberhasilan deradikalisasi. Dengan demikian, hak penentuan nasib sendiri rakyat Palestina tetap belum dijamin.

Read Entire Article