Ankara (ANTARA) - Para relawan Global Sumud Flotilla melakukan mogok makan tanpa batas waktu sejak ditahan oleh pasukan Israel, ungkap Komite Internasional untuk Menembus Pengepungan Gaza pada Jumat.
Dalam sebuah pernyataan, komite itu mengatakan bahwa beberapa aktivis yang ditahan di atas kapal armada yang diserang di perairan internasional "mengumumkan bahwa mereka telah melakukan mogok makan tanpa batas waktu sejak saat penahanan mereka."
Pasukan angkatan laut Israel menyerang dan menyita hampir seluruh dari 44 kapal armada kemanusiaan tersebut pada Kamis dan menahan lebih dari 450 aktivis dari lebih dari 50 negara.
Armada tersebut bertujuan untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza dan menembus blokade Israel terhadap wilayah tersebut.
Israel telah mempertahankan blokade di Gaza, rumah bagi hampir 2,4 juta orang, selama hampir 18 tahun.
Sejak Oktober 2023, pemboman Israel telah menewaskan lebih dari 66.200 warga Palestina, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.
Badan-badan PBB dan kelompok-kelompok hak asasi manusia telah berulang kali memperingatkan bahwa Gaza tidak dapat dihuni lagi, karena kelaparan dan penyakit menyebar dengan cepat.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Australia siapkan bantuan untuk warganya yang ditahan Israel
Baca juga: Kapal terakhir Global Sumud Flotilla dicegat Israel, 44 kapal ditahan
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.