Penyerang PSIM Yogyakarta, Rafael de Sa Rodrigues alias Rafinha, baru bermain selama 43 menit dalam 6 laga awal pertama PSIM di Super League 2025/26. Padahal, Rafinha tahun lalu merupakan penyerang andalan PSIM yang menjadi pemain terbaik Liga 2 musim 2024/25.
Di bawah asuhan van Gastel, Rafinha baru bermain di dua laga musim ini, itupun dari bangku cadangan. Dikutip dari Transfer Market, pemain asal Brazil dengan market value Rp3,04 miliar ini baru dimainkan saat melawan Arema selama 18 menit dan saat PSIM menjamu Borneo FC selama 25 menit.
Sementara itu, di empat laga lain, yakni saat PSIM menghadapi Persebaya, Persib, Malut United, dan Bali United, Rafinha tak dimainkan sama sekali.
Ketatnya persaingan di lini depan PSIM musim ini membuatnya kesulitan mendapatkan menit bermain. Pasalnya, di lini depan PSIM kini juga sudah ada Nermin Haljeta yang didatangkan dari PSM Makassar dan selalu jadi pilihan utama van Gastel untuk mengisi lini depan PSIM.
Sampai saat ini, penyerang dengan market value Rp6,08 miliar ini telah menyumbang 1 gol dan 3 assist untuk PSIM di 6 laga perdana Super League 2025/26.
Selain Haljeta, PSIM juga memiliki sejumlah nama kuat lain untuk mengisi lini depannya, seperti Ezequiel Vidal; Corfe; Ze Valente, dan Anton Fase.
Sebagai informasi, Rafinha menjadi pemain kunci yang mengantarkan PSIM promosi dari Liga 2 ke Super League musim lalu. Ia menyumbang total 20 gol untuk PSIM musim lalu dan mengantarkan Laskar Mataram menjuarai Liga 2 musim 2024/25.