Ketua DPR RI, Puan Maharani mengaku prihatin dengan runtuhnya musala Pondok Pesantren Al-Khoziny di Kota Sidoarjo, Jawa Timur pada Senin sore (29/9). Para santri yang tengah salat Ashar tertimpa reruntuhan. 3 di antaranya dilaporkan meninggal dunia.
"Duka cita kami sampaikan bagi para korban akibat kejadian ini. Pemerintah harus memastikan setiap santri belajar dan beribadah di tempat yang aman, layak, dan bermartabat," kata Puan, Selasa (30/9).
Puan menyebut, proses evakuasi yang tengah dilakukan harus memprioritaskan keselamatan dan keamanan para santri yang masih terjebak.
“Tentunya kita berterima kasih atas peran tim SAR dan pihak-pihak yang membantu proses evakuasi ini. Dan yang paling penting, evakuasi harus memprioritaskan keselamatan dan keamanan para santri yang masih terjebak di reruntuhan bangunan,” tutur Puan.
Puan menilai peristiwa nahas ini merupakan pukulan keras kepada pemerintah tentang pentingnya standar regulasi bangunan fasilitas pendidikan dan keagamaan di Indonesia. Ia pun menyorot kurangnya pengawasan.
“Negara harus hadir memastikan setiap proses pembangunan, terlebih yang menyangkut fasilitas publik untuk anak-anak, dilakukan sesuai kaidah konstruksi yang benar dan diawasi secara ketat," ujar Puan.
Puan meminta pemerintah pusat dan daerah memberikan pendampingan untuk ponpes, santri, dan para keluarganya.
"Aparat terkait, termasuk Kementerian PU, Kementerian Agama, dan pemerintah daerah, harus bekerja sama melakukan audit teknis bangunan. Juga pendampingan psikologis atau trauma healing bagi korban,” ujar Puan.
"Negara tidak boleh abai terhadap hak dasar anak untuk mendapatkan lingkungan pendidikan dan keagamaan yang sehat serta terlindungi dari risiko bencana dan kecelakaan teknis," pungkasnya.
Hingga saat ini, SAR Surabaya telah mengevakuasi 102 santri, 3 orang santri meninggal dunia, dan sekitar 38 santri masih terjebak.
Kiai Haji Abdus Salam Mujib, pengasuh ponpes, meminta semua pihak bersabar.
"Saya kira memang ini takdir dari Allah. Jadi semuanya harus bisa bersabar dan mudah-mudahan diberi ganti oleh Allah yang lebih baik," ujar Salam, Senin (29/9) malam.