Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto menutup pidatonya di Sidang Majelis Umum ke-80 PBB, New York, Selasa, dengan salam lintas agama sebagai simbol persatuan dalam keberagaman yang memantik tepuk tangan para delegasi dunia.
“Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Shalom, Om Shanti Shanti Shanti Om, Namo Budaya. Thank you very much. May God bless us all, may peace in upon us,” ucap Prabowo disambut tepuk tangan para delegasi.
Sesaat sebelum menutup pidato, Presiden Prabowo menegaskan pentingnya persaudaraan lintas agama dalam menjaga perdamaian dunia.
Ia menekankan bahwa bangsa Arab, Yahudi, Muslim, Kristen, Hindu, Buddha, dan penganut semua keyakinan harus hidup sebagai satu keluarga besar umat manusia, saling menghormati perbedaan demi mewujudkan harmoni dan masa depan yang damai.
Presiden juga menyampaikan komitmen Indonesia untuk menjadi bagian dalam mewujudkan visi perdamaian dan persaudaraan dunia.
Ia menyebut, mungkin hal itu terdengar seperti mimpi, tetapi mimpi indah tersebut harus diperjuangkan bersama.
"Mari kita lanjutkan perjalanan penuh harapan umat manusia, perjalanan yang telah dimulai para pendahulu kita, perjalanan yang harus kita tuntaskan," katanya.
Ucapan itu sekaligus menjadi penutup rangkaian pidato Presiden Prabowo di hadapan para pemimpin dunia yang berdurasi sekitar 20 menit.
Pewarta: Andi Firdaus, Fathur Rochman
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.