Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto merasa terhormat dengan Indonesia yang diberikan urutan ketiga untuk menyampaikan pidatonya pada Sidang Majelis Umum ke-80 PBB usai Presiden Brasil Inacio Lula da Silva dan Presiden Amerika Donald Trump.
"Ya, saya kira ini suatu kehormatan, saya bisa bicara termasuk dikasih urutan yang terhormat ya, habis Brasil yang selalu nomor satu, Amerika yang selalu nomor dua, baru kasih kesempatan kepada Indonesia," kata Prabowo di New York, Amerika Serikat, Rabu (24/9) waktu setempat.
Mengutip situs resmi PBB, Brasil memang selalu mendapat giliran pidato pertama sejak 1955 dengan pengecualian pada 1983 dan 1984. Sementara Amerika Serikat selalu mendapat urutan kedua, sebab mereka adalah negara tuan rumah.
Selanjutnya, menurut situs PBB, diikuti dengan negara yang membawa level representatif dan pertimbangan geografis.
Dengan hal tersebut, Prabowo menilai bahwa PBB menghormati dan menghargai Indonesia.
"Saya kira [PBB] menghormati Indonesia, menghargai Indonesia," ucapnya.
Lebih lanjut, Kepala Negara mengatakan bahwa pada saat berpidato, dia menyampaikan sikap Indonesia terutama mendorong penyelesaian konflik di semua tempat.
"Tapi yang paling utama bagi kita tentunya kita sangat merasa jeritan penderitaan rakyat Gaza. Saya kira itu," tandasnya.