Presiden Prabowo Subianto menyampaikan rakyat Indonesia tak suka sosok pemimpin yang pendendam.
Hal itu ia sampaikan saat memberikan sambutan dalam agenda Akad Massal 26.000 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan serah terima kunci di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Senin (29/9).
"Rakyat kita tidak suka pemimpin yang penuh dendam saudara-saudara sekalian. Rakyat kita tidak suka pemimpin di atas itu gontok-gontokan, salah, keliru," kata Prabowo.
Menurutnya, demokrasi harus dijalankan dengan cara yang santun dan penuh persaudaraan. Ia menekankan bahwa persaingan politik adalah hal yang wajar, namun tidak boleh menimbulkan permusuhan.
"Demokrasi artinya kita harus bersaing tapi bersaingnya itu dalam pemilihan sekali 5 tahun. Bersaing jangan bermusuhan, jangan dendam," ujarnya.
Prabowo mencontohkan kerja sama antar partai yang bisa terjalin meski berbeda pilihan politik. Ia menyebut bahkan dirinya bisa bekerja sama dengan sejumlah tokoh dari partai lain, termasuk dengan Gubernur Jakarta.
"Gubernur DKI partai lain nggak ada masalah, saya bisa kerja sama sama Pramono Anung bener nggak? Kalau beliau nggak mau kerja sama beliau sendiri rugi, rakyatnya marah sama beliau, bener nggak?" kata dia.
Meski begitu, Prabowo mengingatkan bahwa pemimpin daerah dari partainya sendiri juga tidak boleh bersikap arogan.
"Tapi jangan salah saya tahu ada kader-kader Gerindra yang begitu jadi bupati, wali kota apa itu istilahnya itu petantang-petenteng," pungkasnya.