Penjualan sepeda motor di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang dikenal sebagai salah satu lumbung pangan Indonesia bagian timur, rupanya menyesuaikan musim panen.
Marketing Manager Astra Motor NTB (main dealer sepeda motor Honda di NTB), Adrian Arlim mengatakan, kondisi pasar roda dua di kawasan NTB sangat bergantung dari aktivitas pertanian. Sederhananya saat musim panen, maka penyerapan motor baru meningkat.
”Sebenarnya di sini, kondisi market-nya cukup musiman. Sangat-sangat musiman, terutama dari pertanian. Jadi tergantung panen,” buka Adrian saat dijumpai di Mandalika, Lombok, NTB, Minggu (5/10/2025).
Misal, pada periode Mei hingga Juni, penjualan sepeda motor akan fokus ke sektor pertanian jagung. Terlebih NTB merupakan salah satu provinsi penghasil Jagung terbesar di Indonesia.
Berbeda kala memasuki September, pertanian tembakau jadi sasaran utama. “Kalau kita bicara September-Oktober khususnya, kita mulai menyasar segmen pertanian tembakau,” sambungnya.
Selain musim panen, mayoritas penjualan juga dilakukan di bulan-bulan ramai wisatawan. Khususnya menyasar para pengusaha rental motor untuk kebutuhan pelancong di area wisata Lombok.
”Kalau bicara Juni sampai Agustus, itu musim-musim pariwisata. Jadi banyak wisatawan Eropa lagi liburan musim panas,” katanya.
”Ketika musim pariwisata, kita kumpulin (pengusaha) rental bike. Ada komunitasnya, presentasi produk kita agar mereka melakukan pembelian untuk keperluan rental,” jelas Adrian.
Adapun model sepeda motor paling laris untuk kebutuhan rental meliputi Honda BeAT Street, BeAT, Scoopy, Vario 125, dan Vario 160. Menurut Adrian, wisatawan asing mengunggulkan sepeda motor yang bisa digunakan untuk mengangkut papan selancar.
”Modelnya beraneka ragam (kebutuhan rental). BeAT itu termasuk laku, BeAT Street. Kemudian Vario 125, Vario 160, Scoopy. Lima tipe ini yang paling banyak dicari,” pungkas Adrian.