Lebih dari 300 orang dari kalangan petani di Sumsel mendatangi Kantor Gubernur Sumsel untuk menggelar aksi demo Hari Tani Nasional pada Rabu, 24 September 2025.
Dalam aksi tersebut, para petani sumsel meminta Gubernur Sumsel, Herman Deru, untuk turun mendatangi massa aksi agar mendengarkan tuntutan yang mereka bawa.
Ketua Serikat Petani Indonesia SPI Sumsel, Muhammad Arif, mengatakan bahwa masih banyak konflik lahan yang menimpa petani di seluruh Indonesia termasuk di Sumsel.
"Dari 20 Juta Hektare lahan di Indonesia, 19 persennya milik perusahaan, masyarakat hanya 1 persen," kata dia.
Kemudian ia juga mengatakan para petani hari ini masih mendapatkan ketidakadilan yang menyengsarakan dirinya dan keluarganya.
"Hari ini kami menggelar aksi dalam rangka Hari Petani Indonesia yang digelar di seluruh provinsi Indonesia karena permasalahan petani hari ini sama," kata dia.
Kemudian, Pralensa Jay dari Desa Lebung Itam, mengatakan bahwa Gubenur Sumsel seharusnya berbicara dan keluar untuk menemui para petani yang tertindas.
"Tanah kami para petani saat ini dirampas dan hari ini merupakan bentuk dari perjuangan para kaum tani," kata dia.
Jay menambahkan bahwa dari data lapangan pun, ketimpangan sudah terlihat di mana pemerintah lebih memihak pihak perusahaan yang merampas lahan masyarakat dibandingkan masyarakat itu sendiri.
Lebih dari 300 orang dari kalangan petani di Sumsel mendatangi Kantor Gubernur Sumsel untuk menggelar aksi Hari Tani Nasional pada Rabu, 24 September 2025.
Dalam aksi tersebut, para petani sumsel meminta Gubernur Sumsel, Herman Deru, untuk turun mendatangi massa aksi agar mendengarkan tuntutan yang mereka bawa.
Ketua Serikat Petani Indonesia SPI Sumsel, Muhammad Arif, mengatakan bahwa masih banyak konflik lahan yang menimpa petani di seluruh Indonesia termasuk di Sumsel.
"Dari 20 Juta Hektare lahan di Indonesia, 19 persennya milik perusahaan, masyarakat hanya 1 persen," kata dia.
Kemudian ia juga mengatakan para petani hari ini masih mendapatkan ketidakadilan yang menyengsarakan dirinya dan keluarganya.
"Hari ini kami menggelar aksi dalam rangka Hari Petani Indonesia yang digelar di seluruh provinsi Indonesia karena permasalahan petani hari ini sama," kata dia.
Kemudian, Pralensa Jay dari Desa Lebung Itam, mengatakan bahwa Gubenur Sumsel seharusnya berbicara dan keluar untuk menemui para petani yang tertindas.
"Tanah kami para petani saat ini dirampas dan hari ini merupakan bentuk dari perjuangan para kaum tani," kata dia.
Jay menambahkan bahwa dari data lapangan pun, ketimpangan sudah terlihat di mana pemerintah lebih memihak pihak perusahaan yang merampas lahan masyarakat dibandingkan masyarakat itu sendiri.
Adapun tuntutan yang digaungkan yakni:
1. Gubernur Sumatera Selatan segera mendorong percepatan penyelesaian konflik agraria dan redistribusi tanah, setidaknya pada Lokasi Prioritas Reforma Agraria (LPRA) yang diusulkan Organisasi Petani Anggota KPA Sumatera Selat...