Oslo (ANTARA) - Para pemimpin Uni Eropa (UE) pada Rabu (1/10) mengadakan pertemuan informal di Kopenhagen, membahas berbagai isu termasuk kemajuan "tembok drone" di seluruh UE dan kelanjutan dukungan untuk Ukraina.
Pernyataan yang disampaikan dalam konferensi pers yang digelar pada malam hari waktu setempat itu menjelaskan terkait berbagai aktivitas yang dilakukan dalam pertemuan informal tersebut.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan bahwa lembaga itu telah diberi lampu hijau untuk melanjutkan pekerjaan untuk "tembok drone" dan peta jalan pembaruan persenjataan.
Dia menggambarkan "tembok drone" tersebut sebagai sebuah sistem anti-drone yang dirancang untuk "secara cepat mendeteksi, mencegat dan, jika perlu, menetralkan drone."
Presiden Dewan Eropa Antonio Costa mengatakan bahwa para pemimpin telah mendiskusikan kelanjutan dukungan untuk Ukraina, seraya menambahkan bahwa pembicaraan akan berlanjut dalam pertemuan Dewan Eropa berikutnya pada Oktober.

Format informal ini berarti tidak akan ada keputusan mengikat yang dibuat, tetapi institusi-institusi dan ibu kota negara-negara UE mengindikasikan bahwa upaya akan terus berlanjut dalam hal inisiatif pertahanan dan dukungan terhadap Ukraina menjelang konferensi tingkat tinggi (KTT) pada Oktober.
Para pemimpin Eropa itu akan tetap berada di Kopenhagen untuk menghadiri KTT Komunitas Politik Eropa (European Political Community/EPC) pada Kamis (2/10).
Menjelang KTT tersebut, aktivitas drone mencurigakan mengganggu penerbangan di bandara-bandara dan memicu langkah-langkah keamanan yang lebih ketat.
Pewarta: Xinhua
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.