PBB Desak Akses Keadilan untuk Perempuan Penyintas Perbudakan Seks oleh Jepang

4 days ago 18
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Patung Jugun Ianfu di Korsel Foto: Reuters/Jason Reed

Hubungan Korea Selatan dan Jepang mengalami ketegangan dalam beberapa tahun terakhir karena faktor sejarah yang panjang.

Tensi yang kerap memanas ini didasarkan pada luka masa lalu oleh Jepang ke Korea semasa perang, salah satunya adalah perbudakan seks yang dilakukan para tentara Jepang terhadap perempuan Korea. Sampai saat ini, korban “perempuan penghibur” atau disebut juga “jugun ianfu” masih berjuang atas keadilan mereka.

Hal ini pun juga mendapat perhatian dari PBB. Baru-baru ini Tim penyelidik dari Office of the United Nations High Commissioner for Human Rights (OHCHR) mengirim surat kepada negara-negara yang menjadi korban perbudakan seks Jepang seperti Korea Selatan, Cina, Filipina, Indonesia, Belanda, dan Timor Timur.

Melansir AP, di dalam surat yang dikirimkan pada Juli tersebut OHCHR menyorot kegagalan negara-negara yang disebutkan dalam menjamin akses terhadap kebenaran, keadilan, ganti rugi, dan kompensasi bagi para korban. Untuk itu, pemerintah diberi waktu 60 hari untuk memberikan tanggapan.

Dalam surat tersebut OHCHR menyebutkan jumlah penyintas yang masih hidup di Korea Selatan, Cina, Filipina, Timor-Leste, Indonesia, dan Belanda sangat sedikit dibandingkan dengan 1.160 penyintas yang tercatat pada tahun 1990-an.

Para korban menghadapi penyiksaan tidak manusiawi berupa perdagangan manusia, pemerkosaan, dan perbudakan seks oleh Angkatan Darat Kekaisaran Jepang. Para sejarawan mencatat terdapat sekitar 200 ribu perempuan, sebagian besar adalah perempuan Korea, yang menjadi budak seks untuk tentara Jepang.

Para pengunjuk rasa melakukan aksi demonstrasi anti-Jepang mingguan yang mendukung "wanita penghibur" di dekat kedutaan besar Jepang di Seoul (5/1/2022). Foto: Jung Yeon-je/AFP

Dilansir The Korea Times, merespons surat OHCHR, Korea memperbarui desakannya kepada Jepang agar secara tegas mengakui perbudakan seksual terhadap perempuan Korea selama Perang Dunia II.

Sementara itu, Jepang menanggapi surat OHCHR dengan menegaskan bahwa masalah perempuan penghibur telah “diselesaikan secara final dan tidak dapat diubah” dengan kesepakatan yang dicapai dalam Pertemuan Menteri Luar Negeri Jepang-Korea Selatan pada Desember 2015.

Namun, dikutip dari The Korea Times, perjanjian yang disepakati selama masa pemerintahan mantan Presiden Park Geun-Hye itu, telah dibatalkan pada tahun 2018 di pemerintahan Presiden Moon Jae-In.

Patung Perdamaian yang melambangkan korban perbudakan seksual militer Jepang ("wanita penghibur") selama Perang Dunia II di dekat Kedutaan Besar Jepang di Seoul (19/3/2025). Foto: Yasuyoshi Chiba/AFP

Di dalam surat tersebut juga, Jepang menyayangkan dan menyesalkan pendirian patung atau monumen perempuan penghibur. Pemerintah Jepang juga menyorot patung perempuan penghibur yang terletak di seberang Kedutaan Besar Jepang.

Menanggapi Jepang yang menyorot permasalahan monumen perempuan penghibur, Korea memandang dalam suratnya, bahwa isu ini adalah persoalan hak asasi manusia universal bagi perempuan.

“Pemerintah Korea Se...

Read Entire Article