Penurunan harga referensi tersebut berdampak pada penurunan harga patokan ekspor atau HPE biji kakao pada Oktober 2025 menjadi USD 7.047/MT, turun USD 696 atau 8,99 persen dari periode sebelumnya.
"HR biji kakao periode Oktober 2025 ditetapkan sebesar USD 7.458,83/MT, turun sebesar USD 715,90 atau 8,76 persen dari bulan sebelumnya," kata Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Tommy Andana, dalam keterangan tertulisnya dikutip Kamis (2/10).
Namun Tommy memastikan penurunan harga referensi dan HPE biji kakao tersebut tidak berdampak pada bea keluar biji kakao yang tetap 15 persen.
"Hal tersebut sesuai Kolom 4 Lampiran Huruf B pada PMK Nomor 38 Tahun 2024," ujarnya.
Tommy mengungkap terjadinya penurunan harga referensi dan HPE biji kakao dipengaruhi oleh peningkatan pasokan dari negara produsen utama, namun permintaan stagnan.
"Penurunan HR dan HPE biji kakao dipengaruhi peningkatan pasokan dari negara produsen utama yang tidak diimbangi dengan peningkatan permintaan," ujarnya.