Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya raih Juara I Business Plan Competition dalan Young Entrepreneur Week (YEW) 2025.
Tiga mahasiswa FEB yang tergabung dalam tim Smart Squad tersebut antara lain adalah Ellena Sasmita Prananta, Nayla Nafi Andini Nur Hendrianto, dan Ikrimatus Sa'idah. Mereka mengusung ide yang mendukung sustainability dengan nama produk CornCycle.
CornCycle, merupakan produk reusable eco protection yang terbuat dari limbah kertas dan jagung yang gagal panen. Produk tersebut menawarkan alternatif pengganti bubble wrap yang terbuat dari bahan sekali pakai. CornCycle bukan sekadar ide produk, namun juga bentuk respons terhadap distribusi berkelanjutan di era digital.
Ellena, selaku ketua tim, menyatakan hal yang melatarbelakangi terciptanya ide CornCycle adalah tingginya penjualan secara daring. Penggunaan teknologi dalam melakukan kegiatan konsumsi melalui e-commerce tidak hanya memberi dampak positif berupa kemudahan, namun juga dampak negatif sebagai penyumbang sampah plastik. Hal ini karena sebagian besar menggunakan bubble wrap sebagai pelindung dalam kemasan saat proses pengiriman.
“CornCycle bisa digunakan berulang hingga tiga sampai lima kali tergantung preferensi pemakaian konsumen. Jika masa pakainya sudah habis, bisa dibuang dan langsung melebur dengan tanah tanpa menimbulkan pencemaran atau mikroplastik,” tuturnya, Jumat (3/10).
Selanjutnya, Ellena menyampaikan lebih banyak mendapat ilmu baru dari mengikuti kompetisi ini. Khususnya dalam pengembangan ide.
“Dewan juri juga memberikan beberapa insight baru untuk mengembangkan ide ini dan bisa diimplementasikan untuk mengatasi dampak negatif atau sisi lain dari e-commerce,” ujarnya.
“Mengikuti seluruh rangkaian acara tersebut membuat kita semakin terinspirasi dan semangat untuk terus mengembangkan ide bisnis yang bukan hanya profit tetapi juga bisa berdampak baik bagi lingkungan,” tambahnya.
Tim SmartSquad menghadapi tantangan dalam menciptakan prototipe yang sesuai dengan rancangan mock-up. Hal ini karena keterbatasan sumber daya, sehingga tidak memungkinkan untuk disajikan dalam penilaian final kompetisi. Namun, hal tersebut bukanlah malah berarti, mereka tetap berhasil mendapat nilai yang terbaik.
Kunci kemenangan tidak lepas dari peran kerja sama tim yang baik. Mulai dari penyusunan Business Model Canvas (BMC), proposal, dan penyajian presentasi yang menarik.
“Penyajian PPT (Power Point, red) yang komprehensif mulai dari pengidentifikasian masalah, peluang, analisis pestel, strategi marketing, analisis kompetitor, proyeksi keberlanjutan, hingga proyeksi keuangan yang memiliki data yang jelas,” pungkas Ellen.