Agus memaparkan, konsumsi umat muslim dunia di enam sektor syariah mencapai USD 2,43 triliun atau sekitar Rp 40.704 triliun (kurs Rp 16.749) pada 2023 dan diperkirakan meningkat menjadi USD 3,36 triliun atau sekitar Rp 56.276 triliun pada 2028.
“Bisa dibayangkan betapa besar potensi pasar (industri halal) dan angka ini diperkirakan akan meningkat menjadi USD 3,36 triliun dalam tahun 2028,” kata Agus dalam acara Halal Indonesia International Industry Expo di ICE BSD, Tangerang Selatan, Kamis (25/9).
Agus menyatakan, peningkatan tersebut mencakup beberapa sektor, antara lain makanan halal yang diproyeksikan naik dari USD 1,43 triliun pada 2023 menjadi USD 1,93 triliun pada 2028.
“Untuk sektor atau subsektor mode fashion di tahun 2023 tercatat 327 miliar dolar Amerika dan diproyeksikan akan naik menjadi 433 miliar dolar Amerika pada tahun 2028,” tambahnya.
Sementara itu, sektor media dan ekonomi kreatif diperkirakan mencapai USD 337 miliar pada 2028, naik dari USD 260 miliar pada 2023.
Untuk pariwisata ramah muslim, Agus memaparkan bahwa nilainya diproyeksikan meningkat dari USD 217 miliar pada 2023 menjadi USD 384 miliar pada 2028.
Adapun farmasi halal diperkirakan mencapai hampir USD 150 miliar pada 2027, lebih tinggi dibanding USD 107 miliar pada 2023. Sedangkan kosmetik halal yang pada 2023 tercatat USD 87,87 miliar diperkirakan meningkat menjadi USD 118 miliar pada 2028.
Agus juga menyoroti potensi pasar Indonesia yang signifikan, tercermin dari konsumsi rumah tangga yang mencapai Rp 3.226 triliun pada semester I 2025.
“(Potensi tersebut) didukung oleh jumlah penduduk muslim (di Indonesia) yang mencapai 245 juta jiwa,” kata Agus.
Adapun sebelumnya, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia juga memproyeksi potensi pasar industri halal global bisa capai USD 3,1 triliun pada 2027. Wakil Kepala Badan Pengembangan Ekonomi Syariah Kadin Indonesia Angga A. Adinegoro menyebut jumlah populasi muslim global sebanyak 2 miliar dengan pangsa pasar sebesar USD 2,1 triliun atau setara dengan Rp 34.158 triliun.
"Nah, tahun 2027 ini diperkirakan akan mencapai USD 3,1 (triliun) dengan CAGR, Compound Annual Grass Root-nya itu sekitar 4,8 persen," tutur Angga dalam kumparan Halal Forum 2025 di Hotel Artotel Mangkuluhur Jakarta Selatan, dikutip Kamis (25/9).
Sehingga menurut Angga industri halal masih memiliki daya tarik bagi pelaku usaha untuk masuk dan mulai mencari peruntungan di sektor ini.