Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Thailand Sihasak Phuangketkeow mengatakan ada tiga prioritas untuk menciptakan ASEAN yang benar-benar untuk rakyat.
Pertama, menjaga perdamaian dan keamanan di kawasan ASEAN, di mana kondisi tersebut tidak boleh dipahami hanya sebagai ketiadaan konflik, tetapi juga melalui perspektif keamanan manusia yang lebih luas, bahkan keamanan melalui perdamaian.
"Kebebasan dari rasa takut dan dari keinginan adalah pilar perdamaian abadi karena ketika orang-orang memiliki akses ke makanan, kesehatan, pendidikan, dan kesempatan, masyarakat menjadi lebih stabil dan kawasan kita lebih aman," katanya.
Hal itu disampaikan Phuangketkeow di hadapan audiensi pada agenda "ASEAN for the People's Conference" oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) di Jakarta, Minggu (5/10).
Ia mengatakan prioritas kedua adalah ASEAN tetap benar-benar berpusat pada rakyat, di mana warga negara harus memiliki kesempatan untuk lebih sering terlibat dan lebih bermakna.
"Intinya agenda dan proses kita membutuhkan mekanisme yang memberikan pemuda masyarakat sipil, komunitas lokal lebih kuat dan bijaksana dalam membentuk kerja sama regional," katanya.
Menurut Phuangketkeow, konferensi rakyat menjadi contoh yang baik tentang bagaimana kita dapat menjembatani kesenjangan antara pembuatan kebijakan dan memastikan suara rakyat didengar dan disuarakan.
"Untuk tujuan ini, ASEAN harus mendorong platform yang berfungsi sebagai basis untuk mengekspresikan pandangan yang beragam, di mana warga negara dapat menyalurkan suara mereka ke dalam pengembangan ASEAN," ucapnya.
Ruang-ruang seperti itu dinilai dapat membangun kepercayaan sekaligus memungkinkan orang-orang merasa bahwa ASEAN adalah milik mereka.
Kemudian, Phuangketkeow menjelaskan bahwa sebagai sebuah entitas, ASEAN juga harus memperluas dan memperdalam keterlibatannya dengan pemangku kepentingan yang lebih luas, mulai dari sektor swasta hingga akademisi, lembaga pemikir, dan pemimpin komunitas.
"Masing-masing dari mereka memiliki peran untuk memastikan kebijakan ASEAN lebih terinformasi, inklusif, dan responsif terhadap kebutuhan rakyat kita," ucapnya.
Ia meyakini bahwa ASEAN tidak dapat maju tanpa mendengarkan dan bekerja sama dengan masyarakatnya.
"Dengan membangun kemitraan ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem kepercayaan dan kerja sama yang lebih luas yang mendukung kita dalam prioritas dan tujuan strategis di Komunitas ASEAN," katanya.
Ia menambahkan bahwa jika ASEAN benar-benar untuk rakyat, maka ASEAN harus bekerja sama, pemerintah harus lebih banyak mendengarkan dan masyarakat sipil harus terus memberikan ide dan energi.
"Masyarakat harus menemukan kekuatan dalam keberagaman kita, dan kaum muda harus merasakan bahwa ASEAN adalah tempat untuk berbagi. Jika kita bisa melakukan ini, ASEAN tidak hanya akan menjadi komunitas bangsa, tetapi juga komunitas manusia yang sejati," katanya.
Baca juga: Anies Baswedan usul eksperimen kurikulum lintas negara ASEAN
Baca juga: Marty Natalegawa: ASEAN bertahan karena terus bertransformasi
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.