Kawasan Industri Modern Cikande di Kabupaten Serang, Provinsi Banten, tercemar paparan radioaktif Cs-137. Kasus ini mencuat setelah pada Agustus 2025 ada penolakan ekspor udang beku asal Indonesia oleh pihak Amerika Serikat karena terdeteksi terkontaminasi radioaktif.
Sejumlah pihak terkait bergerak cepat mengisolasi lokasi. Selain itu pemeriksaan kesehatan kepada warga yang beraktifitas di sekitar lokasi pun dilakukan.
Lantas, mengapa kita mesti khawatir dengan adanya paparan Cs-137, dan sebenarnya apa itu Cesium-137?
Peneliti Ahli Utama pada Organisasi Riset Tenaga Nuklir BRIN, Prof Djarot S Wisnubroto, memberikan penjelasan mengenai apa itu Cs-137. Menurutnya, Cs-137 adalah radionuklida yang lazim dipakai di industri, misalnya alat ukur level/kepadatan, dan riset.
Sementara, dikutip dari United States Environmental Protection Agency (EPA), Cs-137 diproduksi melalui fisi nuklir. Ia merupakan salah satu produk sampingan dari proses fisi nuklir dalam reaktor nuklir.
Cesium ini mudah bergerak di udara, larut dalam air, dan mudah terikat kuat kepada tanah dan beton.
Cesium-137 digunakan dalam jumlah kecil untuk kalibrasi peralatan deteksi radiasi, seperti penghitung Geiger-Mueller. Dalam jumlah yang lebih besar, Cs-137 digunakan dalam perangkat terapi radiasi medis untuk mengobati kanker hingga pengukur industri.
Menurut Djarot, Cesium-137 ini memancarkan radiasi gamma dan punya paruh waktu hingga 30 tahun.
"Dalam sumber tertutup yang utuh penggunaannya aman; risiko muncul bila kemasan rusak atau ada cemaran pada tanah/permukaan," kata dia.
"Penting: Cs-137 bukan gas, ia cenderung menempel pada tanah/material padat dan bisa dilacak titiknya," sambung pria yang pernah enam tahun menjadi kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) ini.
Seberapa Luas Radiasi Cs-137?
Menurut Djarot, tidak ada radius tetap cemaran dari Cs-137. Paparannya akan menurun cepat saat menjauh dari sumbernya (hukum jarak).
"Titik panas (hotspot) biasanya sangat lokal (meter hingga puluhan meter). Karena itu petugas memasang pagar pada kontur laju dosis aman," kata dia.
Saat ini, di Cikande, petugas sudah membatasi wilayah aman. Satgas Penanganan Cs-137 telah melakukan langkah penanganan di wilayah Cikande dan sekitarnya, yakni dalam radius 5 Km.
Menurut Djarot, jika sudah diberi pembatasan macam ini, maka di luar wilayah itu aman bagi publik.
"Di luar pagar, nilainya kembali mendekati latar belakang dan aman bagi publik," kata dia.