Guangzhou (ANTARA) - Delegasi Indonesia berkesempatan mengeksplorasi kekayaan sejarah dan budaya Tiongkok melalui kunjungan ke Museum Provinsi Guangdong. Museum yang terletak di jantung Kota Guangzhou itu menjadi jendela peradaban untuk memahami perjalanan panjang bangsa Tiongkok dari masa lampau hingga era modern.
Museum Provinsi Guangdong menampilkan koleksi artefak bersejarah yang mencakup berbagai dinasti sepanjang peradaban Tiongkok. Pengunjung dapat menyaksikan peninggalan dari Dinasti Han, Tang, Song, hingga Qing yang memberikan gambaran komprehensif tentang evolusi budaya, seni, dan kehidupan masyarakat Tiongkok di masa silam.
Koleksi keramik kuno, lukisan tradisional, serta perhiasan dari berbagai periode menunjukkan tingkat kecanggihan seni dan kerajinan yang telah dikuasai bangsa Tiongkok sejak ribuan tahun lalu. Setiap artefak disajikan dengan narasi yang menjelaskan konteks historis dan makna budayanya.
Salah satu daya tarik utama museum adalah pameran yang mengisahkan sejarah perdagangan maritim Tiongkok dengan berbagai negara. Guangzhou, sebagai salah satu kota yang memiliki pelabuhan tertua di dunia, memiliki peran vital dalam jalur perdagangan "Jalur Sutera Maritim" yang menghubungkan Tiongkok dengan Asia Tenggara, India, Timur Tengah, hingga Afrika.
Museum menampilkan rekonstruksi kapal dagang kuno, mata uang dari berbagai negara, serta dokumentasi rute perdagangan yang menunjukkan bagaimana Guangzhou menjadi pusat perdagangan internasional sejak abad ke-3 Masehi.
Semua koleksi itu memberikan pemahaman mendalam tentang diplomasi ekonomi dan pertukaran budaya yang terjadi melalui aktivitas perdagangan.
Bagian khusus museum didedikasikan untuk memamerkan evolusi arsitektur tradisional Provinsi Guangdong. Miniatur rumah tradisional Hakka, pagoda kuno, serta bangunan-bangunan bersejarah di Guangzhou dipresentasikan dengan detail yang memukau.
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.